Menu

Mode Gelap
Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban Didorong PK, Pudoli Sandra Disebut Representasi Perubahan Golkar Lumajang Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner

Ekonomi · 27 Feb 2022 19:22 WIB

Harga Gabah Tinggi, Petani pun Sumringah


					Harga Gabah Tinggi, Petani pun Sumringah Perbesar

Krejengan,- Sejumlah petani padi di Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo nampak sumringah, Minggu (27/2/22). Bukan tanpa sebab, melainkan karena harga jual gabah saat ini cukup tinggi.

Seperti yang tuturkan Kholil, warga Desa Jatiurip. Menurutnya, harga gabah saat ini naik dibandingkan dengan tahun lalu dalam musim tanam yang sama.

Setahun lalu, harga gabah Rp 320.000 per kwintal. Harga jual itu saat ini naik Rp 30.000, minimal Rp 350.000 per kwintal bahkan lebih, seperti yang ditawarkan tengkulak.

Lantaran harga gabah tinggi, Kholil pun memanfaatkannya hal itu dengan baik. Ia panen lebih awal meski tanaman padi miliknya belum sepenuhnya memasuki masa panen.

“Barusan padi saya di tawar Rp 380.000 per kwintal sama tengkulak, ” cerita Kholil kepada PANTURA7.com, Minggu (27/2/22).

Dengan harga saat ini, dijelaskan Kholil, tentu sepadan dengan jerih payah petani. Biaya modal bakal tertutupi dengan mudah, selebihnya merupakan penghasilan petani.

“Alhamdulillah, panen kali ini membuahkan hasil, penghasilanya bisa dibuat tambahan jajan anak cucu saya,” ujar pria berusia 65 tahun itu.

Tengkulak di wilayah Kecamatan Krejengan, Hudatul Umam menjelaskan, harga gabah tinggi lantaran saat ini tidak banyak petani yang panen. Sebab, banyak tanaman padi yang belum memasuki masa panen.

“Siapapun kalau sudah panen awal, pasti akan untung banyak, karena tengkulak rebutan cari barangnya. Makanya saya berani nawar padinya pak Kholil dengan harga segitu,” paparnya. (*)

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Trending di Ekonomi