Menu

Mode Gelap
Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar

Ekonomi · 25 Feb 2022 19:35 WIB

Bocah Penderita Gizi Buruk di Besuk Butuh Rumah Layak Huni


					Bocah Penderita Gizi Buruk di Besuk Butuh Rumah Layak Huni Perbesar

Besuk,- Bantuan kemanusiaan mulai mengalir untuk Rifka Dina Aulia (7), bocah penderita gizi buruk dan stunting asal Dusun Krajan, RT 010 RW 003, Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Dilain sisi, rumah yang ditinggali keluarga tak mampu ini, sudah tidak layak huni.

Paman Dina, Salehudin (38) mengaku sangat berterima kasih atas kepedulian sejumlah pihak terhadap ponakannya. Bantuan itu datang dari Polres Probolinggo, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo hingga Lembaga Amil Zakat Nasional (Baznas).

Bantuan berupa makanan bernutrisi tinggi, sembako, uang tunai hingga kursi roda itu, menurutnya, amat berharga. Saat ini, jelas Salehuddin, yang ia pikirkan adalah kondisi Dina saat hujan turun.

“Saya cuma kasihan sama Dina, karena harus tinggal di rumah seperti ini,” kata Salehuddin saat ditemui PANTURA7.com, Jum’at (25/2/22).

Dijelaskan Salehuddin, rumah yang ditempatimya bersama Dina dan ibunya (nenek Dina), Suto Sari (69) selalu bocor saat hujan turun. Selain itu, dinding dan kerangka rumah yang terbuat dari kayu sudah lapuk digrogoti usia.

“Saya ingin memperbaiki rumah ini, biar Dina tidak kedinginan saat hujan dan kepanasan jika musim kemarau, biar Dina istirahatnya nyaman,” ungkapnya.

Selama ini, imbuh Salehuddin, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia menggantungkan diri dari penghasilan sebagai tukang pijat. Selain Salehuddin, Dina dan Suto Sari, rumah semi permanen itu juga ditinggali istri Salehuddin.

“Untuk kebutuhan hidup sehari-hari sebenarnya kita kewalahan, namun uang tetap disisihkan untuk kebutuhan Dina seperti membeli susu dan pampers,” ungkap dia.

Sementara, Suto Sari berharap, ia dan keluarganya bisa memperbaiki rumah yang sudah mereka tinggali sejak puluhan tahun lalu itu. “Kalau ada yang bantu, ya Alhamdulillah,” harapnya.

Diketahui, meski sudah berusia 7 tahun namun Dina tidak bisa berdiri, alih-alih berjalan. Dina didiagnosa mengalami gizi buruk dan stunting.

Dina lahir ketika berusia 8 bulan dalam kandungan dan sempat dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan selama 50 hari. Sejak lahir, pertumbuhan fisik Dina sangat lamban.

Penderitaannya kian bertambah setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya untuk selamanya. Ibunya Babur Rahma (30) meninggal dunia, 8 bulan lalu. Dua bulan kemudian, sang ayah Hasan (32) menyusul menghadap sang khalik.

Saat ini, Dina dirawat oleh neneknya, Suto Sari (69). Sementara, untuk menopang ekonomi, mereka hanya mengandalkan pendapatan dari Salehuddin, yang sehari-hari menjadi tukang pijat. (*)


Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil

20 September 2025 - 12:08 WIB

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Trending di Ekonomi