Menu

Mode Gelap
Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Pemuda Asal Kudus Tewas di Pandaan Dua Pelaku Pembacokan di Kos Mayangan Kota Probolinggo Ditangkap, Begini Tampangnya

Ekonomi · 10 Feb 2022 13:15 WIB

Harga Meroket, Produksi Garam Justru Tersendat


					Harga Meroket, Produksi Garam Justru Tersendat Perbesar

Kraksaan,- Harga garam hasil tambak petani di Kabupaten Probolinggo, pada awal tahun ini cukup tinggi. Meski demikian, petani mengaku masih mengalami kerugian.

Ketua Kelompok Petani Garam Kabupaten Probolinggo, Suparyono mengatakan, harga garam sudah merangkak naik sejak Oktober 2021. Harga garam per kilogram (Kg) yang mulanya dari Rp 500, memasuki awal tahun 2022 menjadi Rp 1.000/Kg.

“Harga garam naik di akhir tahun 2021, sampai sekarang masih tetap bertahan Rp 1.000/Kg, jadi per ton nya Rp 1 juta,” bebernya, Kamis (10/2/22).

Namun ditengah merangkaknya harga komoditas bumbu dapur itu, proses produksi justru tidak bisa maksimal lantaran kondisi cuaca sedang tidak menentu.

“Produksi saya sekarang tidak maksimal karena cuaca tidak menentu, tambak yang konvensional tidak bisa beroperasi. Untungnya saya masih ada (tambak) katup gadis,” jelas dia.

Dikatakannya, ia dan sejumlah petani lain di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, harus cermat memproduksi garam melalui Rumah Produksi Garam (RPG), guna menyiasati cuaca yang tidak bersahabat.

Namun, meski RGP Katup Gadis miliknya tetap beroperasi, menurut Suparyono, hasil produksi belum bisa memenuhi permintaan pasar yang saat ini lumayan tinggi.

“Stok garam yang di gudang cuma 30 ton, itu belum cukup untuk mencukupi permintaan pasar,” ujarnya menambahkan.

Suparyono dan petani, sangat menyayangkan fluktuasi cuaca saat ini. “Karena harga garam sedang bagus tetapi kita tidak bisa memenuhi permintaan pasar,” pungkaa dia. (*)


Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Trending di Ekonomi