PROBOLINGGO,- Sebanyak 131 orang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo pada kurun Januari-November 2021. Sebanyak seorang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Angka penderita DBD kian melambung di akhir tahun 2021. Menjelang pergantian tahun 2022, pada Desember 2021 (hingga Rabu 28/12/2021) ada sekitar 35 kasus baru.
Sehingga total warga yang terjangkit DBD sebanyak 166 kasus. Hal ini pun tak luput dari masuknya musim hujan di Kabupaten Probolinggo akhir-akhir ini.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica mengatakan, pasien yang meninggal akibat DBD terjadi Maret lalu. Selain DBD yang bersangkutan juga terinfeksi penyakit lainnya.
“Jumlah bulan Desember ini sangat meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Karena memang saat ini sudah musim hujan. Kalau yang meninggal itu selain DBD juga ada penyakit lain yang dideritanya, yaitu diagnosis gagal jantung,” kata dr. Viro, panggilan akrab dr. Dewi Vironica.
Rinciannya, lanjut dr. Viro, Januari sebanyak 6 kasus, Februari 19 kasus, Maret 53 kasus (satu di antaranya meninggal dunia), April 8 kasus, Mei 11 kasus dan Juni 19 kasus DBD.
“Kemudian Juli dan Agustus tidak ada kasus DBD, karena memang kemarau, bulan September 2 kasus, Oktober sebanyak 12 kasus dan November sebanyak 1 kasus. Kalau untuk akhir bulan ini atau Desember ini masih sepenuhnya selesai rekapannya,” ungkap dr. Viro.
Dikatakan perempuan asal Balikpapan, Kaltim ini, jika penyakit DBD ini memang sering ditemukan saat musim penghujan tiba. Untuk mencegahnya, DBD ini dapat dilakukan dengan 3 M dan hal ini biasanya merupakan hal kecil tapi sangat fatal jika tidak dilakukan.
“Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas. Kecil dan mudah, tapi sulit dikerjakan sehingga jentik-jentik nyamuk bersarang dimana 3 M ini tidak dilakukan. Meskipun upaya fogging dilakukan,” tutur dr. Viro. (*)
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah