Menu

Mode Gelap
Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

Ekonomi · 11 Agu 2021 19:14 WIB

PPKM Diperpanjang, Harga Komoditas Dapur Tidak Stabil


					PPKM Diperpanjang, Harga Komoditas Dapur Tidak Stabil Perbesar

MAYANGAN,- Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membuat harga komoditas dapur seperti lauk-pauk dan sayuran di pasar tradisional di Kota Probolinggo tidak stabil.

Pantauan PANTURA7.com di Pasar Baru Kota Probolinggo, Rabu (11/8/21), sejumlah komoditas yang naik harga diantaranya daging ayam broiler yang saat ini harganya mencapai Rp34 ribu per kilogram (Kg). Padahal sebelumnya, harga daging ayam broiler hanya Rp25 ribu/Kg.

Sementara, harga ayam kampung naik Rp10 ribu/Kg. Jika sebelumnya hanya Rp60 ribu/Kg, maka saat ini harga jual ayam kampung yang dipajang pedagang di lapaknya sebesar Rp70 ribu/Kg.

“Naiknya harga daging ayam ini sudah sejak beberapa hari yang lalu, biasanya kalau pasokan ayam berkurang harga ayam naik. Namun saat ini pasokannya masih normal, katanya harga naik memang sudah dari distributornya,” kata salah seorang pedagang ayam, Salama.

Tak hanya daging ayam, komoditas bumbu dapur juga mengalami kenaikan. Contohnya merica yang saat ini harga jualnya di tingkat pedagang Rp96 ribu/Kg. Sebelumnya, harga merica hanya Rp80 ribu/Kg.

Menariknya, tak semua komoditas dapur naik. Harga tomat justru turun, dari sebelumnya Rp20 ribu/Kg kini turun menjadi Rp17 ribu/Kg. Meski demikian, harga jual tomat dinilai masih tinggi.

Lalu, harga cabai rawit saat ini hanya seharga Rp5 ribu/Kg. Padahal beberapa pekan sebelumnya, harga komoditas utama pembuatan sambal ini Rp80 ribu/Kg.

Jahe merah yang pada awal masa pandemi banyak dicari hingga harganya meroket jadi Rp60 ribu/Kg, saat ini hanya Rp20 ribu/Kg. Sedangkan harga jahe besar terjun bebas dari Rp40 ribu/Kg menjadi Rp15 ribu/Kg.

“Naik dan turunnya komoditas ini terjadi karena sejumlah wilayah masih PPKM sehingga pasokan baik ke pedagang atau distributor agak tersendat,” kata pedagang lainnya di Pasar Baru, Khofifah. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi