PASURUAN,- Kasus Covid-19 yang melonjak signifikan, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan kewalahan. Bahkan rumah karantina atau shelter untuk isolasi pasien Covid-19 yang disediakan pemerintah setempat sudah penuh.
Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan, 4 rumah karantina yang tersebar di 4 kecamatan di Kota Pasuruan seluruhnya telah terisi. Empat shelter itu, total menampung 120 orang pasien.
“Kami akan menambah tempat karantina, karena empat tempat karantina dengan kapasitas 120 orang sudah penuh,” terang Gus Ipul, Sabtu (26/6/2021).
Rencananya, sambung Gus Ipul, langkah pertama Pemkot Pasuruan akan menambah tempat karantina dengan menyewa Hotel Semeru selama 1 hingga 2 bulan kedepan.
“Rencananya kami akan menyewa Hotel Semeru untuk satu hingga dua bulan kedepan, sebagai shelter tambahan,” kata dia.
Rencana kedua, jelasnya, memberikan izin isolasi mandiri kepada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan syarat-syarat tertentu. Nanti, tempat isolasi itu, diawasi oleh petugas Pemberlakukan pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
“Itu artinya diawasi RT setempat yang didukung oleh Babinsa dan Babinkamtibmas,” jelasnya.
Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Pasuruan tidak terhindarkan setelah muncul klaster ziarah makam, yang melibatkan warga Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo.
Kondisi itu diperparah dengan tertularnya sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Pasuruan. Alhasil, Kota Pasuruan kini kembali terjerembab ke zona merah Covid-19. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah