Menu

Mode Gelap
Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu Jalan Rusak Akibat Banjir Lahar, Warga Gondoruso Gotong Royong Lakukan Perbaikan Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025

Peristiwa · 16 Jun 2021 17:40 WIB

Alami Pendangkalan, Sungai di Pasuruan Mulai Dikeruk


					Alami Pendangkalan, Sungai di Pasuruan Mulai Dikeruk Perbesar

BEJI,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan mulai melakukan langkah-langkah antisipasi guna menanggulangi bencana banjir. Salah satunya dengan normalisasi sungai di Kecamatan Beji.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (PU SDA TR) Kabupaten Pasuruan, Misbah Zunip mengatakan, normalisasi sungai di kawasan itu dilakukan karena hampir setiap tahun banjir kerap melanda beberapa desa di Kecamatan Beji.

“Karena beberapa sungai di sana mengalami pendangkalan. Sehingga pada saat hujan tiba, air meluap ke rumah penduduk,” kata Misbah, Selasa (16/6/21).

Sungai yang dinormalisasi saat ini, sambung Misbah, diantaranya sungai Kedungaron yang berada di Desa Beji hingga Kelurahan Pagak, Kecamatan Beji. Kedua, Kali Kendal di Desa Kedungboto, Kecamatan Beji dan saluran irigasi Sungai Bekacak, Kecamatan Bangil.

“Agar normalisasi bisa lebih maksimal, kami menggunakan eskavavator untuk mengangkat endapan lumpur dan sampah yang menumpuk di sepanjang sungai,” bebernya menambahkan.

Normalisasi sungai ini, klaim Misbah, sudah berjalan sejak sepekan lalu. Untuk panjang penanganan di masing-masing sungai bervariatif, tergantung kesiapan anggaran yang tersedia.

“Seperti pengerukan di Kali Kendal, rencananya dikeruk sepanjang 1 kilometer. Lebar sungainya dinormalkan menjadi 5 meter. Sungai ini memang berada di perbatasan Desa Kedungboto dan Glanggang,” ujarnya.

Tujuan dari normalisasi sungai ini, dijelaskan dia, untuk mengembalikan fungsi jaringan irigasi. Karena saluran irigasi ke persawahan warga sangat penting selain demi mencegah terjadinya banjir musiman.

“Sebab, sawah mereka sulit memperoleh air melalui saluran irigasi saat memasuki musim kemarau seperti sekarang,” tandas Misbah.(*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas

18 September 2025 - 18:34 WIB

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Trending di Peristiwa