Menu

Mode Gelap
Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan

Peristiwa · 16 Jun 2021 17:40 WIB

Alami Pendangkalan, Sungai di Pasuruan Mulai Dikeruk


					Alami Pendangkalan, Sungai di Pasuruan Mulai Dikeruk Perbesar

BEJI,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan mulai melakukan langkah-langkah antisipasi guna menanggulangi bencana banjir. Salah satunya dengan normalisasi sungai di Kecamatan Beji.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (PU SDA TR) Kabupaten Pasuruan, Misbah Zunip mengatakan, normalisasi sungai di kawasan itu dilakukan karena hampir setiap tahun banjir kerap melanda beberapa desa di Kecamatan Beji.

“Karena beberapa sungai di sana mengalami pendangkalan. Sehingga pada saat hujan tiba, air meluap ke rumah penduduk,” kata Misbah, Selasa (16/6/21).

Sungai yang dinormalisasi saat ini, sambung Misbah, diantaranya sungai Kedungaron yang berada di Desa Beji hingga Kelurahan Pagak, Kecamatan Beji. Kedua, Kali Kendal di Desa Kedungboto, Kecamatan Beji dan saluran irigasi Sungai Bekacak, Kecamatan Bangil.

“Agar normalisasi bisa lebih maksimal, kami menggunakan eskavavator untuk mengangkat endapan lumpur dan sampah yang menumpuk di sepanjang sungai,” bebernya menambahkan.

Normalisasi sungai ini, klaim Misbah, sudah berjalan sejak sepekan lalu. Untuk panjang penanganan di masing-masing sungai bervariatif, tergantung kesiapan anggaran yang tersedia.

“Seperti pengerukan di Kali Kendal, rencananya dikeruk sepanjang 1 kilometer. Lebar sungainya dinormalkan menjadi 5 meter. Sungai ini memang berada di perbatasan Desa Kedungboto dan Glanggang,” ujarnya.

Tujuan dari normalisasi sungai ini, dijelaskan dia, untuk mengembalikan fungsi jaringan irigasi. Karena saluran irigasi ke persawahan warga sangat penting selain demi mencegah terjadinya banjir musiman.

“Sebab, sawah mereka sulit memperoleh air melalui saluran irigasi saat memasuki musim kemarau seperti sekarang,” tandas Misbah.(*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya

14 Juli 2025 - 17:56 WIB

Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya

14 Juli 2025 - 16:21 WIB

Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

14 Juli 2025 - 15:07 WIB

Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan

14 Juli 2025 - 14:26 WIB

Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang

14 Juli 2025 - 11:59 WIB

Ditinggal Pergi, Rumah Kepala Dusun di Lumajang Terbakar Habis

13 Juli 2025 - 19:12 WIB

Tembok SDN Kalipang 1 Dibobol Tengah Malam, Pencuri Kabur Usai Kepergok Penjaga

13 Juli 2025 - 18:34 WIB

Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Pasuruan Disambut Suasana Haru

12 Juli 2025 - 16:06 WIB

Diduga Peninggalan Zaman Kolonial, Dua Mortir Ditemukan di Rumah Warga Lumajang

11 Juli 2025 - 13:42 WIB

Trending di Peristiwa