Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Pemerintahan · 2 Mei 2021 16:32 WIB

Pilkades, Diduga Ada Cakades Sebarkan Uang Rp500 Ribu tapi Kalah


					Pilkades, Diduga Ada Cakades Sebarkan Uang Rp500 Ribu tapi Kalah Perbesar

BESUK,- Politik uang (money politics) sudah tidak asing lagi di Kabupaten Probolinggo. Bahkan, money politics dinilai sudah mengakar atau membudaya di berbagai kalangan, terlebih di setiap perhelatan pemilihan kepala desa (pilkades).

Termasuk saat pilkades di sebuah desa di Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. PANTURA7.com menduga ada praktik politik uang saat serangan fajar. Tak tanggung-tanggung, per kepala sampai menerima Rp500 ribu.

Namun sayangnya, tebar uang berujung sia-sia. Sebab, masyarakat lebih percaya dan memilih calon lain meskipun juga melakukan praktik money politics.

“Ada yang sampai Rp500 ribu dan tetap kalah. Kalau calon yang lainnya ada yang ngasih uang Rp100 ribu sama sarung ada juga uang Rp250 ribu sama beras 25 kilogram,” ungkap salah seorang narasumber yang namanya enggan disebut.

Terpisah, menanggapi hal ini, Koordinator Satuan Tugas Pengamanan Pilkades Serentak Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, praktik money politics sudah bukan hal baru bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo.

“Hal itu sudah menjadi budaya. Kalau dari kami terutama Ibu Bupati dan panitia pilkades di kabupaten memang berharap tidak ada money politics. Tapi itu tidak bisa, karena kalau ada calon pelit ya tidak bakal dipilih,” tutur Ugas saat dikonfirmasi.

Akan tetapi, jika ada cakades menyebar uang hingga Rp500 ribu tapi masih belum dipilih oleh masyarakat. Ugas memastikan, selain cakades tersebut tidak dikehendaki masyarakat juga memang bukan nasibnya menduduki kursi kepala desa.

“Kalau ada yang seperti itu, berarti jadi rezekinya yang menerima dan apesnya yang memberi, jadi mau gimana lagi selain harus diikhlaskan. Karena kalau sudah begitu sedekahnya belum diterima,” tutur pria yang juga Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo ini.

Diketahui sebelumnya, di Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo terdapat dua desa yang menggelar pilkades serentak. Yaitu, Besuk Kidul dengan tiga cakades dan Sindetanyar, dengan dua cakades yang tak lain adalah pasangan suami istri (pasutri). (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemkab Jember Terima 158 Program RTLH, Gubernur Khofifah Tinjau Pengerjaan

13 September 2025 - 16:40 WIB

Trending di Pemerintahan