Menu

Mode Gelap
Penumpang Kereta Api di Daop 9 Naik 13 Persen, Stasiun Jember Paling Padat Heboh Program Xpose Uncercored Dinilai Lecehkan Pesantren, MUI-NU Kompak Layangkan Kecaman Duduk di Bantalan Rel, Pria di Pasuruan Tewas Disambar KA Penataran Spesialis Pencuri Pompa Air di Rumah Ibadah Pasuruan Diringkus Polisi Karangan Bunga Misterius Dikirim ke Polres Lumajang dari ‘Korban Maling Sapi’ Tepergok Pemilik, Curanmor di Gatsu Kota Probolinggo Gagal

Peristiwa · 27 Apr 2021 18:21 WIB

Pembangunan Puslatdik TNI AL Ditolak Warga, Alat Berat Diusir


					Pembangunan Puslatdik TNI AL Ditolak Warga, Alat Berat Diusir Perbesar

LEKOK,- Ratusan warga dari tiga desa, yakni Desa Semedusari, Wates dan Pasisan, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, menolak pembangunan Pusat Latihan dan Pendidikan (Puslatdik) milik TNI AL. Penolakan itu diwarnai pengusiran alat berat, Selasa (27/4/2021).

Menurut warga setempat, Muin, penolakan itu dilakukan karena tanah yang akan digunakan sebagai lahan Puslatdik, selama ini digunakan oleh warga untuk lahan pertanian. Selain itu, tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari TNI AL.

“Warga tadi spontanitas mendatangi TNI AL yang sedang menggarap tanah warga, sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Muin.

Sementara itu, Sekretaris Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasuruan Eko Suryono mengatakan, tanah tersebut rencananya akan dibangun Puslatdik TNI AL seluas 700 x 400 meter.

“Karena tanah itu digunakan oleh warga untuk pertanian kelor, rumput dan jagung,” kata Eko.

Dalam proyek pembangunan Puslatdik itu, terang Eko, DPRD belum mendapatkan surat tembusan, dari desa juga belum mendapat informasi. Dengan begitu, imbuhnya, pembangunan Puslatdik di lahan sengketa itu merupakan bentuk pelanggaran hukum.

“Kami di DPRD selaku wakil rakyat menunggu, kalau memang nanti ada aduan dari masyarakat, kami akan merespon, itu bisa berupa hering. Kalau nanti memang diperlukan, kami akan panggil pihak terkait dan kami juga akan koordinasi dengan pemerintah daerah,” janjinya.

Kalau perlu, lanjut Eko, pihaknya melalui DPRD Kabupaten Pasuruan, akan menyampaikan ke pemerintah pusat bahwa masyarakat yang berada di kawasan TNI AL Grati butuh keadilan.

“Sehingga masyarakat tidak berlarut-larut dalam masalah seperti ini,” pungkas Eko.

Sampai berita ini ditulis, pihak TNI AL Grati masih belum bisa dimintai keterangan terkait aksi sepihak warga tersebut. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Duduk di Bantalan Rel, Pria di Pasuruan Tewas Disambar KA Penataran

14 Oktober 2025 - 15:47 WIB

Kecelakaan Maut di Rejoso Pasuruan, Pengendara Motor Tewas

13 Oktober 2025 - 17:27 WIB

Kapal Nelayan di Pasuruan Tenggelam, Seluruh ABK Selamat dari Maut

13 Oktober 2025 - 16:19 WIB

Dua Pohon di Lumajang Tumbang, Lalu Lintas Macet

12 Oktober 2025 - 17:46 WIB

Kecelakaan Beruntun di Pandaan, Dua Pengemudi Alami Luka

11 Oktober 2025 - 15:18 WIB

Usai Nobar Bola, Warga Bondowoso Jadi Korban Pengeroyokan di Mangli Jember

9 Oktober 2025 - 19:10 WIB

Kebakaran Tumpukan Kayu Hebohkan Warga Jl. Lumajang Kota Probolinggo

8 Oktober 2025 - 12:12 WIB

Setelah Tiga Bulan Hilang di Laut, Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Pasuruan Akhirnya Ditemukan

8 Oktober 2025 - 03:59 WIB

BNPB Rilis Data Akhir Korban Ponpes Al-Khoziny: 67 Tewas, 104 Selamat

7 Oktober 2025 - 20:48 WIB

Trending di Peristiwa