Menu

Mode Gelap
Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

Regional · 12 Feb 2021 01:34 WIB

Serba Terbatas, Peribadatan di Klenteng Sumber Naga Tetap Khidmat


					Serba Terbatas, Peribadatan di Klenteng Sumber Naga Tetap Khidmat Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Umat Konghucu di Kota Probolinggo, Kamis (11/2/2021) malam, menggelar peribadatan menyambut Tahun Baru Imlek di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan.

Peribadatan Imlek tahun ini digelar sederhana dan diikuti hanya oleh sekitar 20 orang jemaat. Prosesi peribadatan digelar sejak pukul 23.00 WIB hingga menjelang dinihari.

Pantauan PANTURA7.com, tidak ada pesta kembang api maupun perayaan meriah seperti tahun-tahun sebelumnya, baik sebelum hingga sesudah peribadatan. Jumlah jemaat yang hadir pun, mayoritas merupakan pengurus klenteng.

Meski demikian, proses peribadatan berlangsung khidmat. Selama prosesi berlangsung, para jemaat menjalani peribadatan di 3 ruangan berbeda secara bergantian.

Salah satu jemaat, Kustina mengaku prihatin Imlek tahun ini tidak bisa digelar semeriah tahun-tahun sebelumnya. Namun ia menyadari bahwa pencegahan penularan Covid-19 tak kalah penting untuk dilakukan.

Dikatakannya, selain menjalani prosesi peribadatan yang serba terbatas, ia juga tidak bisa berkumpul dengan keluarga besarnya. Ia berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir.

“Perayaan Imlek tahun ini memang berbeda dari tahun sebelumnya karena mewabahnya Covid-19. Selain itu, tradisi berkumpul dengan teman serta keluarga juga tak bisa dilakukan,” ujar Kustina.

Ketua 1 Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Adi Nugroho mengatakan, tahun ini pihaknya memang meniadakan sejumlah rangkaian kegiatan demi mencegah kerumunan massa. Kegiatan rutin yang terpaksa dipangkas diantaranya pertunjukan wayang, barongsai, serta pesta kembang api.

“Perayaan memang ditiadakan, namun ritual peribadatan Imlek tetap dilaksanakan dan tidak ada yang dikurangi. Saya berdoa agar wabah Covid-19 ini cepat berlalu, agar semua kembali hidup normal dan dapat beribadah bersama,” harapnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

2 Mei 2025 - 18:33 WIB

Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun

1 Mei 2025 - 17:10 WIB

Mengenal Mini Boat Racing, Lomba Perahu Mini Khas Desa Banjarsari Probolinggo

28 April 2025 - 20:59 WIB

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Kereta Api di Lumajang, dari Masa Kolonial hingga Sekarang

26 April 2025 - 18:23 WIB

Jalur Kereta Api di Lumajang Masa Kolonial, Tingkatkan Produksi dan Distribusi Komoditas Ekspor

20 April 2025 - 14:04 WIB

Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda

19 April 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Lumajang Dukung Usulan Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Lumajang

13 April 2025 - 13:21 WIB

Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik

10 April 2025 - 22:04 WIB

Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

5 April 2025 - 20:16 WIB

Trending di Regional