Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Advertorial · 24 Nov 2020 11:47 WIB

Tingkatkan Ketahanan Pangan, Perempuan Tani HKTI Canangkan ‘Urban Farming’


					Tingkatkan Ketahanan Pangan, Perempuan Tani HKTI Canangkan ‘Urban Farming’ Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Dewan Pengurus Kota (DPK) Perempuan Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Probolinggo, mencanangkan ‘Urban Farming’ atau pertanian urban guna menjaga kemandirian pangan.

Konsep itu digagas kala DPK Perempuan Tani HKTI Kota Probolinggo periode 2020 – 2025 dilantik, di Resto Beejay Bakau Resort (BJBR) Mayangan, Kota Probolinggo, Selasa (24/11/2020).

Ketua DPK Perempuan Tani HKTI Kota Probolinggo, Dwi Laksmi Syntha Kusumawardani menjelaskan, fakta area persawahan di Kota Probolinggo kian menyempit seiring maraknya perumahan, membuatnya harus berfikir lebih cerdas.

“Nah urban farming bisa menjadi solusi, kita bisa bertani dengan membuat petak-petak kecil di rumah. Medianya dapat menggunakan polybag yang kita tanami apa yang biasa kita makan sehari-hari,” papar Syntha.

HKTI PROBOLINGGO : Perempuan HKTI Kota Probolinggo, mencanangkan ‘Urban Farming’ atau pertanian urban guna menjaga kemandirian pangan.

Dikatakan Syntha, pertanian urban adalah praktik budidaya, pemrosesan, dan disribusi bahan pangan di atau sekitar kota. Urban farming akan memberdayakan ibu-ibu, yang akan menjadi pendorong utama.

“Melalui ibu-ibu, mulai dari keluarga, kita bantu tingkatkan ketahanan pangan di Kota Probolinggo. Kita sudah sebar benih kepada ibu-ibu di Kota Probolinggo untuk melakukan penanaman di polybag, seperti kangkung, sawi dan cabe,” ujar dia.

Karena HKTI merupakan organsasi nirlaba, maka menurut Syntha, meraup keutungan bukan tujuan utama dari urban farming. Melainkan pemenuhan stok tanaman yang bisa dikonsumsi sehari-hari.

“Urban farming ini akan menekan inflasi, karena mengurangi belanja kita ke pasar. Jadi kebutuhan sudah tersedia di pekarangan rumah masing-masing,” tandas Syntha.

Ketua DPP Perempuan Tani HKTI Jatim, Lia Istifhamah berharap, urgan farming yang digagas di Kota Probolinggo dapat bersinergi dan melengkapi sejumlah terobosan yang dilakukan pengurus HKTI, baik tingkat provinsi maupun pusat.

“Kami juga berharap ada inovasi, baik itu di bidang teknologi maupun wisata dari perempun tani HKTI Kota Probolinggo, yang kemudian bisa menjadi destinasi urban farming,” tutur Lia.

Ia menambahkan, sejauh ini dari 38 kota dan kabupaten di Jawa Timur, sudah terbentuk 7 kepengurusan. “Sudah 7 daerah yang terbentuk,” pungkasnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Semipro 2025 Tuntas Digelar, Dorong Peningkatan Ekonomi Daerah

8 Juli 2025 - 09:27 WIB

Masuk KEN 2025, Lumajang Dapat Suntikan Dana Even dari Kemenparekraf

29 Juni 2025 - 20:37 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu Masuk Karisma Event Nusantara 2025, Wakil Menteri Pariwisata Beri Apresiasi Tinggi

29 Juni 2025 - 20:15 WIB

Persempit Peredaran Rokok Ilegal di Probolinggo, Bea Cukai Masifkan Sosialisasi lewat Radio

26 Juni 2025 - 19:56 WIB

Ketidaksesuaian Data LTT dan Serapan Pupuk Ancam Program Swasembada Pangan di Lumajang

23 Mei 2025 - 20:01 WIB

Genjot PAD, Pemkab Probolinggo Ambil Alih Pengelolaan PKL Stadion Gelora Merdeka Kraksaan

5 April 2025 - 18:04 WIB

Cegah Curanmor dan Curwan, Bupati Lumajang Akan Pasang PJU di Wilayah Utara

3 April 2025 - 12:47 WIB

Sambat Bunda, Layanan Tepat untuk Warga Lumajang

29 Maret 2025 - 05:26 WIB

Ketua DPRD Lumajang Minta Pertanggungjawaban TNBTS Soal Temuan Ladang Ganja

20 Maret 2025 - 17:16 WIB

Trending di Advertorial