Menu

Mode Gelap
Jelang Idul Adha, DPKPP Kota Probolinggo Dapat Tambahan 1.400 Dosis Vaksin PMK Tak Menyangka, Janda 101 Tahun Dihadiahi Haji oleh Ketiga Anaknya Bupati Lumajang Tekankan Inklusi Sosial dan Transformasi Birokrasi dalam Pembangunan Jangka Menengah Inovasi Pendidikan di Jember-Lumajang, Kawendra Lukistian Berkomitmen Kembangkan Potensi Lokal Disurvei Pemprov Jawa Timur, Pemkab Probolinggo Berharap Jembatan Rusak Segera Diperbaiki Truk TNI Kebakaran dan Meledak di Tol Gempol, Serpihan Lukai Bapak dan Anak

Hukum & Kriminal · 22 Nov 2020 08:05 WIB

Ngaku Diteror, Guru TK Wadul Polisi


					Ngaku Diteror, Guru TK Wadul Polisi Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Ketenangan hidup pasangan suami istri (pasutri) Anis Sunaita (29) dan Sholihin (35) warga Desa Tarokan, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo terusik. Mereka diteror puluhan nomor tak dikenal selama beberapa hari terakhir.

Teror via handphone (HP) itu diterima Sunaita yang biasanya bekerja sebagai Guru Taman Kanak-kanak (TK) itu sejak Selasa (10/11/2020) hingga saat ini. Pelaku memintanya segera melunasi hutang, yang menurut Sunaita tidak pernah ia lakukan.

Yang membuat Sunaita kian gerah, tagihan dan ancaman yang masuk ke pesan singkat nomor pribadi itu, juga mencemarkan nama baik ia dan keluarganya. Jika ditotal, ada puluhan nomor seluler berbeda yang telah mengirimkan ancaman.

Merasa terganggu, Sunaita lantas melaporkan teror tersebut keSentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Probolinggo, Sabtu (21/11/2020). Harapannya, aksi sepihak itu bisa diusut oleh pihak berwajib.

“Kadang nelpon ke orang tua, kadang mengirim pesan singkat biasa (SMS) dan WhatsApp (WA) bahkan di WA itu dibuatkan grup yang nama grupnya ‘Sunaita Maling’ dan isinya semua guru-guru TK. Padahal saya tidak punya pinjaman apapun,” cerita Sunaita, Minggu (22/11/2020).

Sunaita menjelaskan, laporan ke polisi terpaksa dilakukan karena secara moril ia dirugikan. Namun ia belum sampai dirugikan secara materiil, berupa ancaman yang berujung pemerasan.

“Gangguan mentalnya itu bikin saya tertekan. Tiap hari diganggu, anehnya nomor itu jika saya hubungi kembali itu tidak bisa ada juga yang bisa tapi tidak direspon. Sampai isi pesannya juga menyebut saya pencuri, maling hingga buronan,” ungkap dia.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala SPKT Polres Probolinggo, Iptu Wahyu Susilo mengatakan, pihaknya sudah menerima pengaduan dari korban. Ia berjanji laporan korban akan segera ditindaklanjuti.

“Ya sudah kami terima, tinggal menyerahkan kepada pimpinan. Untuk hal yang lainnya akan kami kabari lagi,” ujar dia. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Oknum Jukir di Alun-alun Pasuruan Dilaporkan ke Polisi karena Tak Beri Karcis, Kasus Berakhir Damai

6 Mei 2025 - 15:34 WIB

Polisi Periksa Dua Saksi Pasca Pesta Miras Maut di Temenggungan Probolinggo

5 Mei 2025 - 18:36 WIB

Lima Remaja jadi Tersangka Pengrusakan Cafe ANT, Motifnya Bikin Melongo

5 Mei 2025 - 16:19 WIB

Diklarifikasi BPD, Warga Sebut Kades Temenggungan Ikut Tenggak Miras

5 Mei 2025 - 13:48 WIB

Dinilai jadi Dalang Pesta Miras, BPD Temenggungan Probolinggo Minta Kades Dipecat

5 Mei 2025 - 12:55 WIB

Papdesi Probolinggo Sayangkan Ada Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan

4 Mei 2025 - 21:28 WIB

Polres Pasuruan Kota Jaring Puluhan Motor dalam Razia Balap Liar

4 Mei 2025 - 20:42 WIB

NU dan Muhammadiyah Desak APH Tegas Tangani Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo

4 Mei 2025 - 19:07 WIB

Kades Temenggungan Klaim Tidak Terlibat Pesta Miras, Saksi Beberkan Fakta Sebaliknya

4 Mei 2025 - 18:49 WIB

Trending di Hukum & Kriminal