Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Peristiwa · 18 Nov 2020 13:18 WIB

Dikatai Maling, Lurug Kantor Dispendik


					Dikatai Maling, Lurug Kantor Dispendik Perbesar

BANGIL-PANTURA7.com, Puluhan wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Pasuruan Bersatu geruduk Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, yang berada di Kompleks Perkantoran, Jl. Raya Raci, Kecamatan Bangil, Rabu (18/11/2020).

Aksi lurug ini merupakan buntut dari pernyataan Didik Primadianto, Kepala SMPN 2 Purwodadi kepada seorang wartawan media online, Aziz, yang dikatai ‘maling’.

Dalam aksinya, AJPB menuntut agar Didik dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah SMPN 2 Purwodadi. Sebab ulah Didik dinilai telah mencederai profesi jurnalis.

“Tidak pantas kepala sekolah dipimpin orang dengan model seperti ini,” kata koordinator aksi, Sulistyawan saat audensi dengan Dispendik Kabupaten Pasuruan, yang dipimpin sekretaris dinas, Heri Mulyanto,

Sementara itu, Didik dalam pernyataannya di forum itu mengungkapkan permohonan maaf kepada wartawan, khususnya kepada Aziz, yang menjadi korban pelecehan.
 
“Saya benar-benar meminta maaf kepada seluruh rekan jurnalis Pasuruan yang tersinggung atas ucapan saya. Saya khilaf pada saat itu, tidak ada kesengajaan, saya sedang capek pada saat itu,” paparnya.

Terkait tutntutan agar Didik dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah, Sekretaris Dispendik Kabupateb Pasuruan, Heri Mulyanto mengatakan, pihaknya akan menyampaikan tuntutan itu kepada atasannya.

Sementara, Kabid Pendidikan Dasar Dispendik Kabupaten Pasuruan, Sholichin berharap, insiden itu tidak membuat hubungan persaudaraan antara jurnalis dan Dispendik terputus.

“Kami merasa bahwa rekan jurnalis bisa menjadi pengawas dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan di Kabupaten Pasuruan semakin baik dengan adanya pengawasan dari teman-teman jurnalis,” ucap dia.

Diketahui, kejadian ini berawal saat Aziz mendatangi SMPN 2 Purwodadi untuk meliput pembangunan rehab bangunan, Jumat (13/11/2020) sore. Di lokasi terdapat 6 pekerja dan kondisi pagar sekolah terbuka. Karena tidak bertemu dengan pihak sekolah, ia memutuskan pulang.

Keesokan harinya, Aziz berhasil menemui Didik di ruangannya. Dalam perbicangan tersebut, Didik melontarkan ucapan bahwa orang yang masuk ke lingkungan sekolah di luar jam dinas, sama dengan maling. Ia terpancing oleh ucapan Aziz yang menyebut, Didik mendapat untung banyak dari proyek rehab tersebut. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas

18 September 2025 - 18:34 WIB

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Trending di Peristiwa