Menu

Mode Gelap
Polres Probolinggo Kota Ringkus 10 Tersangka Narkoba Jaringan Madura, Sita 39,66 Gram Sabu Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu Jalan Rusak Akibat Banjir Lahar, Warga Gondoruso Gotong Royong Lakukan Perbaikan Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas

Lingkungan · 28 Okt 2020 11:40 WIB

Tercemar Limbah, Sungai di Gempol Banjir Busa


					Tercemar Limbah, Sungai di Gempol Banjir Busa Perbesar

GEMPOL-PANTURA7.com, Sungai yang mengalir melintasi Desa Wonosari dan Desa Sumbersuko Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, memutih akibat dipenuhi busa. Diduga, banjir busa terjadi karena aliran sungai tercemar limbah pabrik.

Kepala Desa Sumbersuko, Saiful Ma’arif menjelaskan, banjir busa di sungai tersebut terjadi pada Selasa (27/10/2020). Sekitar pukul 15.30 WIB. Ia menduga, busa muncul karena pembersihan limbah pada aliran sungai tidak maksimal.

“Dulu sudah pernah seperti ini, mungkin busa ini sisa yang dulu. Busa ini kembali muncul, mungkin karena diatas kurang bersih saat membersihkan,” kata Saiful, Rabu (28/10/2020) via sambungan seluler.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, Heru Farianto menyebur, busa tersebut merupakan sisa dari pencemaran sungai yang terjadi pada Agustus 2020.

Dikatakannya, luberan limbah yang kemudian menjadi busa di sungai berasal dari pengepul kemasan drum bekas milik Ali, di lahan eks PT. Klampis Ireng. Usaha tersebut, menurut Heru, tidak mempunyai ijin.

“Kemarin sore terkena air hujan sehingga menimbulkan busa kembali,” terangnya.

Heru menjelaskan, limbah tersebur jenis gliserin yang masuk kategori limbah B3. Secara aturan, penanganannya harus dilakukan pembersihan total agar limbah terkendali dan tidak meluas saat pemulihan lingkungan dilalukan.

“Sampai dengan saat ini, TKP masih di policeline dan yang bersangkutan (Ali, red) masih dalam proses pemeriksaan di Polres Pasuruan. JaiDi DLH masih menunggu hasil lidik Polres Pasuruan,” jelasnya.

Saat ini, imbuh Heru, kondisi aliran sungai berangsur normal. “Ya, kondisi sungai sudah normal kembali,” pungkas dia. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan