Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Nasional · 23 Okt 2020 15:41 WIB

Mobile JKN Jadi Layanan Primer Dimasa Pandemi


					Mobile JKN Jadi Layanan Primer Dimasa Pandemi Perbesar

PASURUAN-PANTURA7.com, Aplikasi mobile JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang awalnya hanya berisi informasi dasar bagi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, kini menjadi layanan primer ditengah pandemi Covid-19. Penggunaan aplikasi ini, selain simpel juga sesuai protokol kesehatan.

Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari menyebut, aplikasi mobile JKN amat terasa dampaknya selama pandemi Covid-19. Salah satunya, peserta BPJS Kesehatan bisa skrining mandiri Covid-19.

“Dengan skrining mandiri, warga yang masuk kategori rendah Covid-19, bisa tinggal di rumah saja, menjaga kesehatan dengan cuci tangan pakai sabun atau berolahraga rutin,” kata Andayani dalam zoom media workshop BPJS Kesehatan, Jum’at (23/10/2020).

Sementara, lanjutnya, bagi masyarakat yang berisiko sedang hingga tinggi, maka dapat kontak dokter untuk berkonsultasi via chat. Kemudahan lain, peserta dapat mencari tahu jadwal operasi dan cek ketersediaan tempat tidur rumah sakit.

“Sampai dengan 20 Oktober 2020, jumlah FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) yang teregistrasi antrian online mencapai 15.122 FKTP,” tandasnya.

Dikatakannya, JKN mobile membuat waktu tunggu pelayanan kesehatan terpangkas karena peserta tidak perlu datang langsung ke FKTP. “Sehingga dapat mengurangi resiko penularan penyakit,” paparnya.

Meski menawarkan sejumlah kemudahan, namun JKN mobile bukannya tanpa kendala. Aplikasi yang pertama kali dirilis pada November 2017 itu, tidak sepenuhnya mampu diserap peserta, terutama di daerah.

“Kita kembalikan lagi ke masyarakat, mungkin kalau masyarakat di perkotaan bisa mengetik, lalu bagaimana dengan masyarakat di pelosok,?” terang Kabid SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Pasuruan, Achmad Zammanar Azam.

Atas pertimbangan itu, dijelaskan Azam, BPJS Kesehatan menyiapkan opsi bernama PANDAWA (Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp). “Nomor telfon sudah kita tempelkan di seluruh rumah sakit dan puskesmas,” pungkasnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad

Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025

1 Mei 2025 - 16:06 WIB

Tiga Terdakwa Ganja Divonis 20 Tahun Penjara

30 April 2025 - 09:46 WIB

Bromo Marathon Kembali Digelar pada September 2025, Ratusan Peserta Sudah Mendaftar

26 April 2025 - 16:21 WIB

AMSI Jatim Gelar Rakerwil, Bahas Inovasi Bisnis Media dan Keamanan Serangan Siber

24 April 2025 - 12:08 WIB

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Gus Hilman Dicurhati soal Infrastruktur hingga Pelajar Putus Sekolah

21 April 2025 - 19:17 WIB

Kebijakan soal Pajak ‘Dikuliti’, Gubernur Khofifah Beberkan Prinsip Keadilan Fiskal

19 April 2025 - 16:29 WIB

Lahan untuk Program 3 Juta Rumah di Lumajang Belum Terpetakan

14 April 2025 - 14:03 WIB

Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini

8 April 2025 - 18:47 WIB

Takjubnya Ahmad Dhani saat Kunjungi Jembatan Kaca Bromo, Sebut ‘Prototipe’ Surga

7 April 2025 - 22:21 WIB

Trending di Nasional