Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Hukum & Kriminal · 14 Okt 2020 12:16 WIB

Sidang Anak Gugat Ibu Kandung Diputus, Penggugat Dihukum Bayar Biaya Perkara


					Sidang Anak Gugat Ibu Kandung Diputus, Penggugat Dihukum Bayar Biaya Perkara Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Sidang perkara anak gugat ibu kandung memasuki tahap putusan. Sidang vonis yang melibatkan warga Dusun Tancak, Desa Ranuagung, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo itu digelar e-litigasi (ecort), pada Selasa (14/10/2020).

Kuasa Hukum tergugat Surati, Samsul Huda menjelaskan, dalam sidang sela tersebut, PN Kabupaten Probolinggo mengabulkan eksepsinya. Dengan demikian, PN tidak melanjutkan proses hukum kasus tersebut. 

“Yang berwenang adalah pengadilan agama, karena ini berkaitan dengan sengketa warisan orang yang memeluk agama islam. Jadi PN tidak berwenang untuk mengadili perkara ini,” kata Samsul, Rabu (14/10/2020).

Meski eksepsinya dikabulkan oleh PN Kraksaan, namun menurut Samsul, bukan berarti perkara ini tidak bisa berlanjut. Dijelaskannya, kelanjutan perkara bergantung dari kedua belah pihak, apakah masih dilanjutkan atau tidak.

“Terserah kedua belah pihak, mau dilanjutkan atau diselesaikan secara kekeluargaan, jadi bisa saja dilanjutkan tetapi sudah bukan di PN. Intinya PN sudah tidak berwenang lagi,” ungkap salah satu dosen di Yayasan Pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong ini.

Terpisah, Humas PN Kraksan, Yudistira Alfian menegaskan, terdapat beberapa point dari jasil sidang sela perkara gugatan anak terhadap ibu kandungnya tersebut. Pertama, kata dia, pihaknya tidak berwenang mengadili perkara tersebut.

“Point kedua, kami menerima eksepsi tergugat dan yang terakhir, kami menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara. Maka, putusan sela ini sudah menjadi putusan akhir,” tegas Yudistira.

Nantinya, lanjut Yudistira, terhadap putusan ini, para pihak mempunyai waktu paling lama 14 hari untuk berpikir apakah akan mengajukan upaya hukum berupa banding jika tidak merasa tidak puas.

“Apabila dalam jangka waktu tersebut tidak mengajukan upaya hukum maka putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht),” tandas dia.

Sekedar informasi, perseteruan antara Naise (44) dan ibu kandungnya Surati (66), dipicu sengketa tanah waris. Selain Surati, Naise juga menggugat tiga orang lain, adik bungsu tirinya, Manis; serta kedua sepupunya, Sinal dan Satima. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan

17 September 2025 - 21:02 WIB

Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak

17 September 2025 - 20:19 WIB

Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

17 September 2025 - 19:41 WIB

Dana Sosialisasi Raperda DPRD Jember Bermasalah, Kejaksaan Sita Rekening Rekanan

17 September 2025 - 17:05 WIB

Upaya Pencurian Motor di Pasuruan Gagal, Pelaku Terluka Akibat Bondet Meledak

17 September 2025 - 15:33 WIB

Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib

16 September 2025 - 17:03 WIB

Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ

16 September 2025 - 15:54 WIB

Buron Dua Bulan, Pengedar Sabu Diciduk di Prigen

15 September 2025 - 19:52 WIB

Miris! Oknum Satpol PP Kota Probolinggo Diduga Curi Beras di Toko Kelontong

12 September 2025 - 19:30 WIB

Trending di Hukum & Kriminal