Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Ekonomi · 31 Agu 2020 07:39 WIB

Tembakau tak Terbeli, Petani Probolinggo Kelabakan


					Tembakau tak Terbeli, Petani Probolinggo Kelabakan Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Memasuki masa panen, para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo justru resah. Penyebabnya, harga jual tembakau anjlok, bahkan sebagian hasil panen tidak terjual.

Padahal, harga pupuk yang dibutuhkan petani untuk menanam tembakau, tergolong tinggi. Belum biaya tanam yang dibutuhkan sejak masa tanam hingga panen, tidak sedikit.

“Harga tembakau murah karena gudang masih belum buka, jadi tembakau tidak terbeli. Tidak tahu juga alasan gudang tidak membeli tembakau kami,” kata Nuruddin, petani tembakau di Desa Pegunungan, Kecamatan Paiton, Senin (31/8/2020).

Ia berharap, pemerintah daerah Kabupaten Probolinggo turun tangan untuk menampung aspirasi dan keluhan para petani tembakau. Jika tidak, maka petani akan rugi besar.

“Kalau gudang atau pabrik masih belum dibuka, petani akan menjadi korban. Perlu diketahui, tak sedikit para petani meminjam uang kepada bank untuk modal,” harap dia.

Keluhan serupa disampaikan oleh petani tembakau lainnya, Andi Sirajuddin. Ia heran harga tembakau anjlok padahal kualitas tembakau saat ini cukup bagus.

“kualitas tembakau bagus tapi kok tidak terbeli oleh gudang, ini kan aneh. Biaya tanam dan harga pupuk tinggi, kalau sudah seperti ini ya petani rugi,” tandas petani asal Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton ini.

Agar tembakau terbeli, petani menurut Andi, terpaksa menjual hasil panen kepada pengepul dengadengan harga rendah. “Intinya murah, karena banyak pengepul masang harga sembarangan, karena memang belum ada ketetapan harga dari gudang,” papar dia. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi