Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Ekonomi · 31 Agu 2020 07:39 WIB

Tembakau tak Terbeli, Petani Probolinggo Kelabakan


					Tembakau tak Terbeli, Petani Probolinggo Kelabakan Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Memasuki masa panen, para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo justru resah. Penyebabnya, harga jual tembakau anjlok, bahkan sebagian hasil panen tidak terjual.

Padahal, harga pupuk yang dibutuhkan petani untuk menanam tembakau, tergolong tinggi. Belum biaya tanam yang dibutuhkan sejak masa tanam hingga panen, tidak sedikit.

“Harga tembakau murah karena gudang masih belum buka, jadi tembakau tidak terbeli. Tidak tahu juga alasan gudang tidak membeli tembakau kami,” kata Nuruddin, petani tembakau di Desa Pegunungan, Kecamatan Paiton, Senin (31/8/2020).

Ia berharap, pemerintah daerah Kabupaten Probolinggo turun tangan untuk menampung aspirasi dan keluhan para petani tembakau. Jika tidak, maka petani akan rugi besar.

“Kalau gudang atau pabrik masih belum dibuka, petani akan menjadi korban. Perlu diketahui, tak sedikit para petani meminjam uang kepada bank untuk modal,” harap dia.

Keluhan serupa disampaikan oleh petani tembakau lainnya, Andi Sirajuddin. Ia heran harga tembakau anjlok padahal kualitas tembakau saat ini cukup bagus.

“kualitas tembakau bagus tapi kok tidak terbeli oleh gudang, ini kan aneh. Biaya tanam dan harga pupuk tinggi, kalau sudah seperti ini ya petani rugi,” tandas petani asal Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton ini.

Agar tembakau terbeli, petani menurut Andi, terpaksa menjual hasil panen kepada pengepul dengadengan harga rendah. “Intinya murah, karena banyak pengepul masang harga sembarangan, karena memang belum ada ketetapan harga dari gudang,” papar dia. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Trending di Ekonomi