PAJARAKAN-PANTURA7.com, Sial dialami dua bocah asal Desa Karanggeger, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Mereka jadi korban pencurian dengan kekerasan (curas) atau pembegalan seusai mengisi bahan bakar kendaraannya di SPBU Klaseman.

Kedua korban adalah Aril (14) dan Geva Sanusi (14) warga RT 11 RW 004, Dusun Kramat, Desa Karanggeger. Mereka dicegat di jalan raya Desa Karang Pranti, Kecamatan Pajarakan, Sabtu (25/7/2020) sekitar pukul 23.00 Wib, sepulangnya dari SPBU.

Keadian bermula ketika kedua bocah yang masih duduk di bangku SMP ini melaju dari arah barat ke timur. Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), jalan raya Desa Karangpranti, keduanya dicegat oleh 4 orang tak dikenal yang mengendarai 2 sepeda motor.

Para pelaku lantas menggiring sepasang bocah ini hingga ke bahu jalan sebelah utara. Setelah berhasil memaksa korban berhenti, para pelaku kemudian meminta korban menyerahkan Honda Scoopy merah dengan nopol N-2162-NE yang dikendarainya.

“Yang nyetir itu Geva Sanusi. Saat sepeda motornya diminta, sempat tidak dikasih, tapi para pelaku secara serentak mengeluarkan celurit. Namanya anak kecil, ya takut dan membiarkan sepeda motornya dibawa,” kata Kepala Desa Karanggeger, Bawon Santoso, Minggu (26/7/2020).

Advertisement

Setelah berhasil menggondol sepeda motor korban, salah satu pelaku melarikan diri ke arah barat. Sedangkan 3 pelaku lainnya, ngacir ke arah timur. Para pelaku diketahui mengendarai sepeda motor CBR hitam dan Honda Supra 125.

“Dua warga saya lalu jalan kaki untuk pulang. Beruntung bertemu seorang warga dari Desa Karangbong yang kemudian mengantarkan mereka ke rumahnya,” ujar Bawon.

Kedua korban tidak mengalami luka apapun, namun mereka mengalami trauma. “Setelah sampai di rumahnya masing-masing, mereka bergegas laporan ke Polsek Pajarakan,” Bawon menjelaskan.

Sementara itu, Alwi (45) warga Desa Karangpranti mengatakan, ia memang sempat melihat kedua korban dicegat dari arah barat. Namun, karena dikira pelaku adalah teman korban, iapun memilih untuk tidak ikut campur.

“Jadi yang membawa sepeda motor korban, pelaku yang bonceng. Sudah apesnya mungkin, karena biasanya tiap malem ada mobil polisi patroli, namun semalam itu tidak ada,” tutur pemilik bengkel setempat ini.

Sayang, kepolisian setempat memilih bungkam terkait kriminal jalanan yang terjadi di wilayahnya. Kapolsek Pajarakan, Iptu Sugeng Harianto dan Kanitreskrim Polsek Pajarakan Bripka Andre, tidak merespon konfirmasi via WhatsApp (WA) wartawan media ini meski pesan pribadi sudah dibaca. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.