Menu

Mode Gelap
Pemkab Jember Siapkan 8 Ribu Kuota Beasiswa Kuliah, Termasuk Biaya Hidup Cemburu Buta Latarbelakangi Pembacokan di Rumah Kos Mayangan Kota Probolinggo Susuri Sungai Gembong, Wali Kota Pasuruan Lakukan Analisis Potensi dan Permasalahan Lingkungan Kunjungan Wisata Meningkat, Pemkab Pasuruan Genjot Target PAD Wisata Abrasi Jebol Gedung Sekolah, Gubernur Khofifah Bangun Bronjong di Kali Kertosono Basuh Kaki Orang Tua, Tradisi Siswa di Kota Probolinggo saat Hadapi Kelulusan

Gaya Hidup · 19 Jun 2020 13:28 WIB

Bocah Belia Itu Tinggal di ‘Gubuk Derita’ Bersama Neneknya


					Bocah Belia Itu Tinggal di ‘Gubuk Derita’ Bersama Neneknya Perbesar

TONGAS-PANTURA7.com, Istilah “Gubuk Derita” tidak hanya sebatas judul lagu dangdut yang dilantunkan penyanyi Yusnia. Hal itu dirasakan oleh seorang bocah “bau kencur” yang hidup bersama neneknya yang lanjut usia (lansia).

Kemalangan demi kemalangan dialami Siti Hotija (13), warga Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Di usianya yang masih belia, satu per satu orangtuanya meninggal dunia sehingga ia menyandang predikat yatim piatu.

Hotija kini tinggal bersama neneknya, Natik (85) di sebuah rumah yang jauh dari kata layak. Sebuah gubuk bambu kecil berukuran sekitar 5 x 4 meter persegi.

Ditemui di rumahnya, Jumat (19/6/2020), Hotija didampingi neneknya kemudian bercerita ihwal dirinya tinggal bersama sang nenek. Awalnya, sang ibu, Sunaifa meninggal dunia saat ia masih di bangku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Kesedihannya bertambah karena belakangan, ayahnya, Dimo, juga meninggal dunia. “Bapak meninggal sekitar dua tahun lalu,” katanya.

Hotija dan kakaknya, Siti Aminah (15) pun tidak lagi meneruskan pendidikan formalnya di sekolah karena alasan ekonomi. Selain itu mendiang ayahnya semasa masih hidup tidak mengizinkan, keduanya meneruskan sekolah.

“Kata bapak saya, kami tidak boleh bersekolah karena takut tertabrak motor,” kata Hotija polos.

Akibatnya, Hotija hanya mengenyam pendidikan di PAUD. Sedangkan kakaknya yang berhenti di kelas 3 SD, sekarang menjadi pembantu rumah tangga di Surabaya.

Meski hanya tamat PAUD, Hotija bisa baca tulis lantaran diajari kakaknya, yang protolan SD itu. “Sebenarnya, saya kepingin sekolah biar seperti teman-teman lainnya. Saya juga kepingin sukses, punya rumah,” katanya berkaca-kaca.

Hotija dan neneknya sebenarnya khawatir tinggal di gubuk sederhana itu. Soalnya, gubuk bambu itu sebelumnya pernah roboh. “Sempat roboh rumah ini, lalu dapat iuran dari warga untuk dibangun lagi,” terangnya.

Ia sebelumnya bertahan hidup dengan kerja menyabit rumput untuk ternak tetangganya. “Saya cari rumput untuk ternak tetangga. Nanti upahnya dibayar kalau wedus- (kambing)-nya sudah beranak,” katanya.

Sementara itu Kepala Dusun, Abdurrohman mengatakan, memang Hotija hanya tinggal bersama neneknya, yang berusia 85 tahun.

Sebelumnya waktu ibunya meninggal, Hotija sempat ikut ayahnya yang menikah lagi. Setelah ayahnya meninggal, ia masih tinggal bersama ibu tirinya.

“Baru hari raya kemarin, Hotija memilih kembali pulang dan tinggal dengan neneknya,” tuturnya.

Rohman menambahkan, Jumat siang tadi ada petugas dari Polres Probolinggo Kota (Polresta) datang ke rumah yang ditinggali Hotija dan neneknya, untuk memberikan bantuan.

“Saya tidak tahu tiba-tiba Hotija viral di media sosial. Akhirnya banyak yang ke sini,” katanya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 43 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Turunkan Angka Stunting, Pemkab Jember Cegah Pernikahan Dini

18 Juni 2025 - 20:06 WIB

Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan

17 Juni 2025 - 22:28 WIB

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun

16 Juni 2025 - 16:36 WIB

Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Libatkan 243 Desa, Tahun Depan Target Sapu Bersih

15 Juni 2025 - 16:29 WIB

Pasuruan Siap Terapkan Aturan Rekrutmen Tanpa Batasan Usia Kerja

14 Juni 2025 - 16:22 WIB

Gunung Raung Erupsi, KAI Jember Pastikan Perjalanan Kereta Api Tetap Aman

13 Juni 2025 - 18:46 WIB

Kontroversi Kebijakan Dishub Lumajang: Dari Penertiban ke Kolaborasi dengan Jukir Liar

13 Juni 2025 - 18:26 WIB

Tolak Relokasi ke TWSL, Pedagang Oleh-oleh di Alun-alun Kota Probolinggo Demo

13 Juni 2025 - 18:16 WIB

Trending di Sosial