Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Berita Pantura · 7 Jun 2020 10:41 WIB

Tiga Hari Diterjang Rob, Tambak Tidak Terdampak


					Tiga Hari Diterjang Rob, Tambak Tidak Terdampak Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Banjir rob melanda sejumlah wilayah pesisir pantai di Kabupaten Probolinggo, sejak 3 hari lalu. Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, menjadi salah satu kawasan yang tergenang banjr akibat air laut pasang itu.

Di Desa Kalibuntu, selain pemukiman penduduk sebagian wilayahnya menjadi area tambak, yakni tambak garam dan tambak udang. Para petambak bersyukur, meski tiga hari ditejang rob namun tidak terdampak terhadap area tambak.

Ketua Kelompok Petani Garam Kalibuntu Sejahtera 1, Suparyono menjelaskan, banjir rob memang rutin terjadi di desanya. Menurut dia, Desa Kalibuntu akan tergenang banjir rob sedikitnya 2 kali dalam setahun.

“Sudah biasa setiap tahunnya, kalau sudah pertengahan bulan dan akhir bulan, pasti air laut akan pasang dan masuk ke pemukiman warga,” kata Suparyono, Minggu (7/6/2020).

Lantaran sudah menjadi musibah rutin, lanjutnya, para petani garam dan pemilik tambak udang melakukan berbagai antisipasi agar rob tidak sampai berdampak ke tambak, yang luas lahannya mencapai sekitar 30 hektar.

“Kalau tambak udang di Desa Kalibuntu luasnya sekitar 40 sampai 60 hektare. Jadi banjir robnya tidak sampai ke tambak, hanya ke pemukiman saja,” tutur Suparyono.

Sekedar informasi, banjir akibat air laut yang pasang itu terjadi mulai Kamis (4/6/2020) sekitar pukul 9.00 Wib. Air laut meluap dan merendam area pemukiman warga sekitar.

Bahkan, ketinggian air laut disejumlah titik pemukiman hampir mencapai 1 meter. Namun, selang 5 jam kemudian, air laut perlahan mulai surut sehingga aktifitas warga berangsur kembali normal. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Trending di Regional