Menu

Mode Gelap
Dua Pelaku Pembacokan di Kos Mayangan Kota Probolinggo Ditangkap, Begini Tampangnya Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

Ekonomi · 10 Mei 2020 08:49 WIB

Pedagang Menu Takjil Tetap Mengais Rejeki Ditengah Pandemi


					Pedagang Menu Takjil Tetap Mengais Rejeki Ditengah Pandemi Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) saat bulan Ramadhan, tak menghalangi warga di Kabupaten Probolinggo berjualan menu takjil. Pedagang takjil musiman masih banyak dijumpai disejumlah pusat keramaian.

Seperti yang terlihat di sudut Pasar Semampir, Kota Kraksaan, Minggu (10/5/2929) sore. Sejumlah pedagang takjil, dari penyedia minuman, kolak hingga lauk pauk seperti pepes ikan dan ayam bakar, nampak sibuk melayani pembelu.

Mereka berjualan menu takjil demi menambah pundi-pundi rupiah, dengan memanfaatkan momentum bulan puasa. Mereka pun, seolah lupa bahwa saat ini terjadi pandemi Cobid-19 dan ada seruan dari pemerintah untuk menerapkan jaga jarak.

“Jika tetap di rumah, saya gak ada tambahan penghasilan, lagipula ini setahun sekali kok. Jadi bukannya gak mau mengikuti seruan pemerintah,” kata salah satu pedagang menu takjil di Pasar Semampir, Sumiati.

Wanita asal Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan ini mengklaim, aneka takjil yang ia jual bersama pedagang lain adalah menu khas yang diburu warga saat Ramadhan. Apalagi harganya terbilang ekonomis, dari Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu per item.

Ia menambahkan, setiap hari Sumiati menghabiskan modal kurang lebih Rp 200 ribu, untuk membuat makanan dan minuman takjil. Sebagian takjil, ia beli pada orang lain untuk dijual kembali.

“Memang tidak seluruhnya ludes tapi sudah pasti kembali modal dan ada labanya. Biasanya kami dapat laba bersih setiap hari Rp. 50 sampai Rp. 100 ribu,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Umi Kulsum, penjual takjil asal Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan. Menurutnya, bulan Ramadan ini memberi berkah tersendiri, meski Covid-19 juga melanda Kabupaten Probolinggo.

“Sejak batasan operasional pasar diberlakukan, pedagang sudah banyak beralih jualan takjil. Baru malam harinya beraktivitas jualan seperti biasa,” ungkap Umi Kulsum. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan

17 Juni 2025 - 22:28 WIB

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun

16 Juni 2025 - 16:36 WIB

Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Libatkan 243 Desa, Tahun Depan Target Sapu Bersih

15 Juni 2025 - 16:29 WIB

Pasuruan Siap Terapkan Aturan Rekrutmen Tanpa Batasan Usia Kerja

14 Juni 2025 - 16:22 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

Gunung Raung Erupsi, KAI Jember Pastikan Perjalanan Kereta Api Tetap Aman

13 Juni 2025 - 18:46 WIB

Kontroversi Kebijakan Dishub Lumajang: Dari Penertiban ke Kolaborasi dengan Jukir Liar

13 Juni 2025 - 18:26 WIB

Trending di Sosial