Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Ekonomi · 30 Apr 2020 13:24 WIB

Harga Gula Pasir Terus Melejit, Pedagang Menjerit


					Harga Gula Pasir Terus Melejit,  Pedagang Menjerit Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com. Harga gula pasir di pasar tradisional di Kota Probolinggo terus merangkak naik. Hingga Kamis, (30/4/2020) harga jual gula pasir ditingkat pedagang menyentuh angka Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogram.

Pemilik toko sembako di Pasar Baru, Luluk (35) menuturkan, kenaikan harga gula pasir di tingkat eceran terjadi lantaran harga dari tengkulak dan distributor sudah tinggi. Pedagang eceran pun tak bisa berbuat banyak selain juga menaikkan harga jual.

Dikatakan Luluk, dengan tingginya harga kulak, ia dan pedagang lainnya tak berani menyetok gula dengan jumlah yang banyak. “Sekali kulakan paling banyak 5 sak masing-masing isi 50 kilogram,”ujar dia.

Kenaikan harga gula pasir yang signifikan, imbuhnya, terjadi sejak sepekan terakhir. “Saya tidak berani menyetok dalam jumlah banyak. Kami takut seperti saat kulakan bawang putih, saat harga turun kami merugi,” katanya.

Luluk dan pedagang lainnya berharap, pemerintah daerah segera mengambil langkah strategis untuk menstabilkan harga. “Terutama harha gula pasir agar tak terus menerus naik,’’ harap Luluk.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo, Gatot Wahyudi menyebut, selain stok yang menipis, lonjakan harga pasir juga terjadi karena dipicu momentum bulan Ramadan.

“Berdasarkan pantauan kami, harga gula pasir terus naik ini terjadi selama memasuki bulan puasa,” kata Gatot.

Menurutnya, kenaikan harga sejumlah komoditas selalu terjadi saat memasuki Ramadan. Selain itu, keterbatasan pasokan juga berdampak dengan melonjaknya harga di tingkat eceran.

“Kami terus berkomunikasi dengan Disperindag Jatim soal stok. Kami juga mengajak Bulog untuk menambah stok sehingga harga tetap terkendali,” tandasnya.

Ia menambahkan, Kementrian Perdagangan RI telah melakukan import gula yang akan didistribusikan ke daerah dengan harapan harga di daerah mencapai kewajaran. “Insyaallah dalam sepekan kedepan harga gula sudah normal, Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu per kilogram,” papar Gatot. (*)

Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Trending di Ekonomi