Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Ekonomi · 30 Apr 2020 21:19 WIB

Gerakan Sejuta Masker Kain Selamatkan Pengrajin Batik


					Gerakan Sejuta Masker Kain Selamatkan Pengrajin Batik Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggalakkan ‘Gerakan Sejuta Masker Kain’ menyikapi pandemi corona. Kebijakan ini, selain untuk menyiasati kelangkaan masker, juga demi menyelamatkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Kepala Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian mengatakan, gerakan sejuta masker kain itu dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan masker bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo.

“Ada kebijakan dari Ibu Bupati melalui Disnaker, Disperindag dan Camat, jika ada penjahit di sekitarnya, kita dorong untuk memproduksi masker. Kita tahu, kebutuhan masker di Kabupaten Probolinggo dengan penduduk 1,4 juta jiwa sangat banyak,” kata Yulius, Senin (20/4/2020).

Dengan kebijakan itu, imbuh Yulius, diharapkan tidak ada pengurangan tenaga kerja di sektor UMKM. Selain itu, kebutuhan masker yang komoditasnya langka, bisa teratasi. “Sehingga dalam pandemi corona ini, UMKM tidak terpengaruh,” tandasnya.

Kebijakan ini diakui pegiat UMKM amat membantu menyelamatkan industri mereka. Seperti yang disampikan pengrajin bernama Mahrus Ali, pemilik Batik Ronggomukti, di Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Menurut Mahrus, sejak virus corona atau Covid-19 mewabah, pesanan batik khas Kabupaten Probolinggo miliknya seret. Dalam sebulan, tak sampai 10 helai batik yang dipesan pembeli. Padahal saat bulan puasa dan lebaran, batik produknya selalu laris.

Tak hanya kain, batik berupa pakaian jadi juga tidak laku. Padahal di tempatnya, ada belasan ibu-ibu rumah tangga yang menjadi karyawannya. Selain mitra kerja yang digandeng dalam memroduksi kain dan baju batik.

“Sangat terasa sekali bagi kami. Pesanan, baik lokal maupun luar kota, sangat minim,” keluh dia.

Atas arahan pemerintah daerah, ia pun banting setir, yakni dengan memroduksi masker batik. Mahrus dibantu karyawannya, menggunakan lembaran kain batik dengan motif sederhana sebagai bahan dasarnya.

Kain Batik dengan ukuran 210 sentimeter kali 110 sentimeter, kemudian dipotong-potong menjadi bagian kecil. Dimodifikasi dan dijahit menjadi masker. Selanjutnya dijual antara Rp6.500 hingga Rp8.000 per helai masker batik.

“Masker batik ini dapat disesuaikan dengan busana yang kita pakai, style juga bagus serta mudah dipakai. Alhamdulillah, meski dilanda virus corona, produksi batik tetap jalan,” girangnya. (***).


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Pemkab Lumajang Berupaya Tingkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Desa

27 April 2025 - 16:38 WIB

Hudri Nakhodai FKUB Kota Probolinggo, Janji Rawat Harmoni

25 April 2025 - 21:21 WIB

Trending di Pemerintahan