Menu

Mode Gelap
Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca Bocah di Paiton Curhat di Tik-tok, Ngaku jadi Korban Pencabulan Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba, Bandar hingga Kurir Dibekuk Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat

Berita Pantura · 22 Apr 2020 11:58 WIB

Jelang Ramadhan, Muncul Penjual Bunga Musiman


					Jelang Ramadhan, Muncul Penjual Bunga Musiman Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com. Menjelang bulan suci Ramadan, bermunculan penjual bunga musiman (dadakan) di sejumlah pasar dan kawasan pemakaman umum di Kota Probolinggo. Hal itu terkait tradisi nyekar ke makam keluarga dan leluhur yang dilakukan sebagian warga Kota Probolinggo.

Seperti terlihat di Pasar Baru, Jalan Niaga, Rabu (22/4/2020), banyak dijumpai penjual bunga dadakan. Memang sebelumnya sudah ada penjual bunga tetap yang jumlahnya tidak sampai hitungan jari.

Penjual kembang didominasi perempuan, warga sekitar pasar yang memanfaatkan momen tahunan. Jenis bunga yang dijual pun bervariasi, mulai Rp5-10 ribu, bahkan ada yang Rp25 ribu tergantung kualitas dan kuantitas bunga.

Aminah (55), yang sudah delapan tahun berjualan bunga mengaku, omzet penjualannya meningkat menjelang Ramadhan. Jika hari-hari biasa, ditambah kondisi gawat darurat akibat Covid-19, bunga yang dijual hanya laku puluhan ribu per hari.

“Alhamdulillah, penghasilan saya bertambah. Jika hari biasa hanya tiga puluh ribu, kali ini bisa mencapai ratusan ribu,” katanya.

Ia pun mengaku, tidak khawatir dengan munculnya banyak penjual bunga dadakan. Soalnya hal itu sudah biasa terjadi setiap tahun menjelang Ramadhan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Buat apa khawatir, rezeki sudah ada yang mengatur. Ini sudah biasa setiap tahun,” kata warga Kelurahan Jati itu.

Aminah mengatakan, harga bunga sedikit naik sebab harga kulak di pengepul harga bunga juga naik. Untuk memudahkan penjualan, kemudian mengemas bunga itu dalam kantong plastik.

“Harga di pengepul sedikit naik, jadi saya siasati dengan mengemas di kantong plastik. Ada juga konsumen yang membeli hanya dua macam bunga, ada juga yang tiga rupa bunga. Harga juga menyesuaikan,” terangnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Muhammad Rizal


Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cetak Pendakwah Andal, LDNU Kraksaan Bakal Gelar Festival Da’i Muda 2025

5 Agustus 2025 - 09:30 WIB

Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik

2 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Sambut HUT RI ke-80, Pemkot Probolinggo Bagikan 6 Ribu Bendera ke Warga

1 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api

29 Juli 2025 - 18:25 WIB

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Trending di Regional