Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Nasional · 9 Apr 2020 11:55 WIB

Sudah 111 Pemudik Dikarantina, Mayoritas dari Bali dan Kalimantan


					Sudah 111 Pemudik Dikarantina, Mayoritas dari Bali dan Kalimantan Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Terhitung sejak Minggu (5/4/2020) lalu, jumlah warga yang karantina di Kabupaten Probolinggo terus bertambah. Hingga Kamis (9/4/2020) sore, sudah sebanyak 111 pemudik yang diisolasi.

Data yang dirangkum PANTURA7.com, 111 orang yang dikarantina di 18 kecamatan, terbanyak ada di Kecamatan Krucil dengan jumlah 12 orang. Lalu di Gending 8 orang; Dringu 6 orang; Paiton 11 orang; Gading 4 orang; dan Kotaanyar 9 orang.

Selanjutnya di Kecamatan Lumbang 4 orang; Banyuanyar 11 orang; Sumberasih 9 orang; Pajarakan 8 orang; Tegalsiwalan 4 orang; Tongas 1 orang; Maron 2 orang; Wonomerto 4 orang; Kraksaan 1 orang; Tiris 11 orang; Besuk 3 orang; serta Leces 3 orang.

Koordinator Pengamanan dan Gakkum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, warga yang diisolasi merupakan para pekerja yang memilih pulang kampung melalui sejumlah jalur tikus di perbatasan.

“Arahan Bupati kepada seluruh warga Kabupaten Probolinggo yang berada di luar daerah agar menahan diri untuk sementara waktu dengan tidak pulang kampung. Namun ternyata masih banyak warga yang mengabaikannya,” kata Ugas.

Makin bertambahnya warga yang diisolasi, lanjut Ugas, menyulitkan pemerintah daerah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Terlebih SDM dan peralatan yang ada di 4 titik cek poin masih terbatas.

“Tidak menutup kemungkinan ada pemudik yang berhasil lolos. Sehingga mata rantai penyebaran Covid-19 susah dihentikan. Status Kabupaten Probolinggo sebagai zero Covid-19 tidak akan mungkin bisa dipertahankan,” ujar Ugas.

Dari keseluruhan pemudik, sambungnya, mayoritas berasal dari dua daerah, yakni dari Bali dan Kalimantan. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan pengawasan ketat di check point ditingkat desa dan kecamatan.

“Kami tak ingin kecolongan, maka dari itu informasi berharga dari warga terkait adanya pendatang akan sangat bermanfaat bagi Satgas Covid-19 untuk memudahkan kami memutus mata rantai virus corona,” tuturnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara

18 September 2025 - 09:21 WIB

Tak Hanya Belanja, Gubernur Khofifah Bagikan Sembako untuk Pedagang Pasar

17 September 2025 - 16:52 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Trending di Pemerintahan