Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Nasional · 9 Apr 2020 11:55 WIB

Sudah 111 Pemudik Dikarantina, Mayoritas dari Bali dan Kalimantan


					Sudah 111 Pemudik Dikarantina, Mayoritas dari Bali dan Kalimantan Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Terhitung sejak Minggu (5/4/2020) lalu, jumlah warga yang karantina di Kabupaten Probolinggo terus bertambah. Hingga Kamis (9/4/2020) sore, sudah sebanyak 111 pemudik yang diisolasi.

Data yang dirangkum PANTURA7.com, 111 orang yang dikarantina di 18 kecamatan, terbanyak ada di Kecamatan Krucil dengan jumlah 12 orang. Lalu di Gending 8 orang; Dringu 6 orang; Paiton 11 orang; Gading 4 orang; dan Kotaanyar 9 orang.

Selanjutnya di Kecamatan Lumbang 4 orang; Banyuanyar 11 orang; Sumberasih 9 orang; Pajarakan 8 orang; Tegalsiwalan 4 orang; Tongas 1 orang; Maron 2 orang; Wonomerto 4 orang; Kraksaan 1 orang; Tiris 11 orang; Besuk 3 orang; serta Leces 3 orang.

Koordinator Pengamanan dan Gakkum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, warga yang diisolasi merupakan para pekerja yang memilih pulang kampung melalui sejumlah jalur tikus di perbatasan.

“Arahan Bupati kepada seluruh warga Kabupaten Probolinggo yang berada di luar daerah agar menahan diri untuk sementara waktu dengan tidak pulang kampung. Namun ternyata masih banyak warga yang mengabaikannya,” kata Ugas.

Makin bertambahnya warga yang diisolasi, lanjut Ugas, menyulitkan pemerintah daerah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Terlebih SDM dan peralatan yang ada di 4 titik cek poin masih terbatas.

“Tidak menutup kemungkinan ada pemudik yang berhasil lolos. Sehingga mata rantai penyebaran Covid-19 susah dihentikan. Status Kabupaten Probolinggo sebagai zero Covid-19 tidak akan mungkin bisa dipertahankan,” ujar Ugas.

Dari keseluruhan pemudik, sambungnya, mayoritas berasal dari dua daerah, yakni dari Bali dan Kalimantan. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan pengawasan ketat di check point ditingkat desa dan kecamatan.

“Kami tak ingin kecolongan, maka dari itu informasi berharga dari warga terkait adanya pendatang akan sangat bermanfaat bagi Satgas Covid-19 untuk memudahkan kami memutus mata rantai virus corona,” tuturnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

3 Agustus 2025 - 17:04 WIB

Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU

3 Agustus 2025 - 16:41 WIB

Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol

3 Agustus 2025 - 13:36 WIB

Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

2 Agustus 2025 - 08:22 WIB

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

1 Agustus 2025 - 20:50 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir

1 Agustus 2025 - 20:27 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Trending di Pemerintahan