Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Berita Pantura · 2 Mar 2020 07:59 WIB

Buntut Pengusiran Wartawan, Kantor Bupati Probolinggo Didemo


					Buntut Pengusiran Wartawan, Kantor Bupati Probolinggo Didemo Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Ratusan orang dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Probolinggo, melurug kantor Bupati Probolinggo, di jalan raya PB Sudirman, Kota Kraksaan, Senin (3/2/2020).

Aksi massa ini merupakan buntut dari insiden pengusiran yang dilakukan petugas inspektorat, Ahsanunnas, terhadap awak media saat peliputan mediasi pengurangan beras miskin (Raskin) di Kantor Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, pekan lalu.

Dalam aksinya, massa membawa sejumlah poster kecaman yang ditujukan kepada pihak inspektorat serta ke Bupati Puput Tantriana Sari. Selain itu, massa membawa keranda mayat sebagai simbol matinya kebebasan berekspresi di ruang publik.

Bupati LIRA Probolinggo, Samsudin mengatakan, demonstrasi yang dilakukan pertama kali di Kantor Bupati Probolinggo merupakan bentuk solidaritas terhadap para LSM dan wartawan yang mendapatkan perlakuan tak pantas dari pihak Inspektorat saat melakukan tugasnya.

“Karena teman-teman wartawan dan LSM mendapatkan perlakuan kasar saat tengah bertugas. Kalau wartawan saat peliputan sebagai insan pers, sedangkan LSM sebagai fungsi kontrol dari pemerintah,” kata Samsudin.

Massa dari LSM LIRA Kabupaten Probolinggo saat berada di depan Kantor Pemkab Probolinggo. (Foto : Moh Ahsan Faradies)

Samsudin menambahkan, kekerasan dan intimidasi terhadap wartawan tidak boleh terjadi di negara yang menganut sistem demokrasi. Ia berharap insiden yang baru terjadi merupakan yang terakhir di Kabupaten Probolinggo.

“Agar kedepannya itu, tidak terjadi hal-hal demikian. Kami prihatin ketika mendengar kabar pengusiran yang dilakukan pihak Inspektorat, terlebih perlakuan kasar dan dengan menggebrak meja di hadapan publik,” tuturnya.

Menanggapi aksi massa ini, Kepala Inspektorat Kabupaten Probolinggo, Sigit Sumarsono, kemudian menemui perwakilan massa. Ia mengaku hasil pertemuan dengan demonstran, akan diserahkan kepada Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari.

“Itu tindak lanjut dari kami. Sedangkan yang bersangkutan (Ahsanunnas, red) sementara ini sudah kami nonaktifkan alias tidak melaksanakan tugasnya,” ujar Sigit saat ditemui di Kantor Pemkab Probolinggo. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan

14 September 2025 - 23:02 WIB

Trending di Regional