Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Internasional · 29 Jan 2020 05:57 WIB

Sepekan Terkurung di Asrama, 3 Pelajar Asal Probolinggo Mulai Kehabisan Makanan


					Sepekan Terkurung di Asrama, 3 Pelajar Asal Probolinggo Mulai Kehabisan Makanan Perbesar

KREJENGAN-PANTURA7.com, Sebaran virus corona di Cina, membuat pemerintah setempat melakukan pembatasan akses. Sejumlah fasilitas publik hingga kendaraan transportasi umum dinonaktifkan sehingga beberapa kota di Cina bak kota mati.

Dampaknya, aktifitas warga mulai lumpuh karena terkurung di dalam rumah. Tak terkecuali 3 mahasiswa asal Kabupaten Probolinggo yang tinggal di Kota Huangshi, Provinsi Hubei, Cina.

Ketiganya adalah Febry Halim Cahyadi (22) warga Desa Brabe, Kecamatan Maron; Rahmad Hidayatulla (22) warga Desa Sumberkatimoho, Kecamatan Krejengan; dan Mohammad Nadhif (19) warga Jabung Sisir, Kecamatan Paiton.

“Sekarang ini untuk makan setiap harinya, kami harus irit, masak sendiri. Stok (makanan) mulai berkurang, kami kebingungan untuk mendapatkan makanan,” kata Rahmad Hidayatulla saat dikonfirmasi, Rabu (29/1/2020).

Selain keterbatasan akses ke ruang publik, menurut remaja yang dipanggil Dayat ini, hal lain yang membuat makanan mulai sulit didapatkan karena toko makanan dan swalayan di Cina sudah tutup.

“Dalam kondisi darurat, kita diperbolehkan keluar asrama. Namun makanan sekarang sudah jarang kita temukan, baik itu di swalayan atau di supermarket yang buka. Seperti sosis, nugget, ayam dan sayur-sayuran,” ungkapnya.

Melalui pesan singkat WhatsApp (WA), Dayat juga menyampaikan bahwa ia bersama 2 temannya, sudah 6 hari tidak keluar asrama. Selain mereka, di asrama itu juga ada pelajar dari Kabupaten Lumajang.

“Selain dua teman yang sama-sama berasal dari Probolinggo, juga ada yang dari Lumajang. Selaim itu, ada juga seoramg mahasiswi dari Probolinggo, namun tidak satu asrama dengan kami,” paparnya.

Diketahui, 4 remaja asal Kabupaten Probolinggo menempuh studi di Hubei Polytechnic University, tepatnya di Provinsi Hubei, Kota Huangshi. Mereka tidak bisa pulang ke tanah air karena adanya pembatasan akses oleh pemerintah Cina.

Keempat pelajar ini adalah Febry Halim Cahyadi; Rahmad Hidayatulla (22); Mohammad Nadhif (19); dan Dewfi Zhafira (18) warga Perumahan PT. YTL blok B3B, Kecamatan Paiton. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Edisi ke-12 Bromo Marathon, Ribuan Pelari Adu Cepat Taklukkan Perbukitan Tengger

7 September 2025 - 16:05 WIB

Santri Lumajang Unjuk Gigi di Forum Pramuka Internasional

2 September 2025 - 13:02 WIB

Viral di Media Sosial, Batik Fosfor Asal Lumajang Tembus Amsterdam dan Berlin

14 Agustus 2025 - 15:19 WIB

Archipelago Resmikan Aston Inn Lumajang, Dorong Investasi Pariwisata di Jawa Timur Selatan

9 Agustus 2025 - 05:05 WIB

Jember Fashion Carnival 2025 Usung Tema Lingkungan, Akan Hadirkan 2 Ribu Peserta

6 Agustus 2025 - 18:27 WIB

Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

1 Agustus 2025 - 20:50 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dari Hobi ke Bisnis, Kolektor Vespa di Jember Rambah Pasar Internasional

12 Juni 2025 - 19:18 WIB

Tembakau Jember jadi Primadona Pasar Global, Sumbang Devisa Hingga US$ 31,9 Juta

8 Juni 2025 - 16:46 WIB

Trending di Internasional