Menu

Mode Gelap
Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil Tragis! Emak-emak Terlindas Truk di Jalur Pantura usai Antar Anak Bekerja

Hukum & Kriminal · 20 Jan 2020 08:15 WIB

Marak Kasus Asusila Anak, Mahasiswa Bergerak


					Marak Kasus Asusila Anak, Mahasiswa Bergerak Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Maraknya kasus asusila yang terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo beberapa bulan terakhir, menjadi perhatian berbagai pihak. Tak terkecuali dari kalangan Mahasiswa.

Mahasiswa Institut Ilmu Ke-Islaman Zainul Hasan (INZAH) Genggong Kraksaan, tak ketinggalan memberikan sorotan. Melalui Ngobrol Pintar (Ngopi) bertema ‘Bahaya Publikasi Kasus Asusila’ pada Senin (20/1/2020), berbagai problem kasus asusila anak dikupas.

Ngopi Pintar yang digelar mahasiswa Fakultas Syariah, menhghadirkan 3 orang pemateri. Meliputi Najwa Nada, Psikolog jebolan UIN Sunan Ampel Surabaya; Dr. HM. Shulton yang merupakan dosen senior Hukum Islam; dan Abdul Jalil, wartawan kawakan dari koran lokal.

Panitia Ngopi Bareng, Rizky Rahmatullah menyebut, kegiatan tersebut digelar untuk memantik perhatian lebih dari para pemangku kebijakan dalam menyikapi kasus asusila, baik terhadap korban maupun tersangka.

“Akhir-akhir ini, kasus asusila sering terjadi. Ironisnya, antara pelaku dan korban masih mempunyai hubungan dekat, entah antara bapak dengan anak atau antara guru dengan murid. Tentu ini kebobrokan moral yang harus disikapi,” katanya.

Maka dari itu, Rizki menegaskan, ada dua hal yang menjadi titik tekan dalam acara Ngopi Bareng yang diikuti ratusan mahasiswa tersebut. Pertama, berharap kepada pemerintah dan aparat penegak hukum (APH) mengambil langkah-langkah preventif agar kasus asusila bisa ditekan.

“Kedua, mengajak kalangan mahasiswa ikut peduli untuk antisipasi dan melindungi korban asusila. Mungkin kasus ini hanya dialami oleh orang-orang yang tidak kita kenal, namun bayangkan jika hal itu terjadi kepada orang terdekat kita,” tutur Rizki.

Sementara, Dekan Fakultas Syariah, Umar Faruq Tohir mengatakan, Ngopi Bareng yang digelar mahasiswanya merupakan wujud kepekaan mereka dengan realitas sosial masyarakat yang bersinggungan langsung dengan kasus hukum.

“Dengan kegiatan ini, mahasiswa bisa mengetahui kasus-kasus asusila yang dialami masyarakat. Insyaallah, ada tindaklanjut dari kegiatan ini,” ujar Faruq, begitu ia dipanggil.

Sekedar informasi, dalam sepekan terakhir saja, terdapat 2 kasus asusila di Kabupaten Probolinggo, tepatnya di Kecamatan Paiton dan Tegalsiwalan. Kedua korban merupakan anak di bawah umur, dengan pelaku orang – orang terdekat korban. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar

20 September 2025 - 15:25 WIB

Polres Probolinggo Kota Ringkus 10 Tersangka Narkoba Jaringan Madura, Sita 39,66 Gram Sabu

19 September 2025 - 15:58 WIB

Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan

17 September 2025 - 21:02 WIB

Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak

17 September 2025 - 20:19 WIB

Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

17 September 2025 - 19:41 WIB

Dana Sosialisasi Raperda DPRD Jember Bermasalah, Kejaksaan Sita Rekening Rekanan

17 September 2025 - 17:05 WIB

Upaya Pencurian Motor di Pasuruan Gagal, Pelaku Terluka Akibat Bondet Meledak

17 September 2025 - 15:33 WIB

Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib

16 September 2025 - 17:03 WIB

Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ

16 September 2025 - 15:54 WIB

Trending di Hukum & Kriminal