PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tim arung jeram asal Kabupaten Probolinggo dipilih Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Jawa Timur (Jatim) dalam kejuaran internasional. Dalam kejuaraan R4 Silokek Geopark Rafting World Cup (SGRWC) 2019 itu, mereka ditarget masuk 3 besar dalam nomor open men (terbuka pria).
Tim arung jeram yang akan dikirim ke Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat itu beranggota 4 orang. Yakni Mattari (37), Rudianto (31), Herin Winarto (33) dan Moh. Hasan (39). Mereka akan bertarung dengan peserta dari dalam dan luar negeri.
Ketua Pengprov FAJI Jawa Timur, Imam Santoso mengatakan, di event yang dilaksanakan pada 10-14 November mendatang ini, pihaknya memilih tim arum jeram dari Kabupaten Probolinggo setelah melalui beberapa pertimbangan yang salah satunya dari segi kesiapan.
“Kita memang kuat di nomor itu (open). Tim ini sebelumnya ikut eksebisi PON di Jawa Barat. Mereka memperoleh 3 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Dengan pertimbangan itu, maka tim asal Probolinggo inilah yang kita kirim ke kejuaraan internasional,” kata Imam.
Mengikuti ajang kejuaraan internasional ini, Imam melanjutkan, pihaknya meyakini berbekal 3 emas, 2 perak serta 3 perunggu, tim arum jeram asal Kabupaten Probolinggo ini akan kembali meraih hasil yang membanggakan.
“Target pencapaian di kejuaraan kali ini, itu masuk dalam 3 besar, meskipun ada tim-tim juga berasal dari luar negeri, yang memilik speed dan power yang mumpuni, seperti tim dari Jepang dan Ceko,” tutur Imam.
Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo, Tatok Krismarhento, berharap tim putra daerah tersebut bisa membawa pulang medali. Tujuannya, agar menjadi pemicu anak-anak muda untuk menjadi atlet arung jeram berprestasi.
“Harapan kami, mereka menjadi pemenang di ajang internasional tersebut. Agar menjadi pemicu bagi masyarakat yang khususnya anak-anak dan pemuda untuk menjadi atlet,” harap Tatok.
Terlebih, menurut Tatok, Kabupaten Probolinggo memilik sungai dengan arung jeram yang masuk kategori terbaik di Indonesia. “Sayang jika potensi itu tidak dikembangkan dengan menghasilkan atlet berprestasi. Harus ada regenerasi,” ujarnya. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT
