Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Nasional · 19 Okt 2019 02:58 WIB

Nanti Malam, Ada Perang Api di Sumberasih


					Nanti Malam, Ada Perang Api di Sumberasih Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh tiap tanggal 22 Oktober, disambut meriah oleh berbagai elemen masyarakat di tanah air, khususnya kalangan santri dan pesantren. Berbagai cara pun dilakukan untuk menyambut dan memeriahkan hari santri.

Tak terkecuali Pondok Pesantren (Ponpes) Bani Rancang di Desa Lemah Kembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Salah satu pesantren tertua di Kabupaten Probolinggo ini bakal menggelar ‘Perang Api’ antar santri untuk menyambut HSN 2019.

Pengasuh Ponpes Bani Rancang, Kiai Agus Hasan Muktasim Billah mengatakan, perang api itu bakal digelar Sabtu (19/10) sekitar pukul 18.00 Wib. Selain itu, 400 orang santri juga akan terlibat dalam teatrikal perjuangan santri melawan penjajah seperti era pra-kemerdekaan silam.

“Ada perang api antar santri, yang menunjukkan bahwa santri itu kuat dan pemberani. Setelahnya ada teater yang menceritakan bagaimana perjuangan para kiai dan santri dalam perjuangan melawan penjajah dulu,” kata Agus, Sabtu (19/10) pagi.

Yang menarik jelas Agus, setelah stamina para santri terkuras dalam perang api dan teatrikal, mereka akan membakar sate kambing massal. ‘Nyate’ massal ini akan menggunakan tungku tradisional sepanjang 50 meter.

“Kalau sate massal ini menunjukkan syukur kita sebagai santri atas kemerdekaan yang telah diraih. Kita juga mengapresiasi pemerintah yang telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional,” pungkas Alumnus INZAH Genggong ini.

Sejak pemerintah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai HSN pada 2015 silam, imbuh Agus, pihaknya memang rutin mengadakan kegiatan yang sifatnya menyambut dan memeriahkan HSN. Tak terkecuali tahun ini yang dikemas lebih meriah dan kreatif.

“Bukan riya’ (pamer, red) namun ini adalah syiar pesantren dan santri. Sama seperti kita memperingati hari kemerdekaan RI, itu karena wujud kecintaan kita kepada bangsa dan negara,” ia menjelaskan. (*)


Penulis : Moh. Rochim
Editor : Efendi Muhammad


Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025

1 Mei 2025 - 16:06 WIB

Tiga Terdakwa Ganja Divonis 20 Tahun Penjara

30 April 2025 - 09:46 WIB

Bromo Marathon Kembali Digelar pada September 2025, Ratusan Peserta Sudah Mendaftar

26 April 2025 - 16:21 WIB

AMSI Jatim Gelar Rakerwil, Bahas Inovasi Bisnis Media dan Keamanan Serangan Siber

24 April 2025 - 12:08 WIB

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Gus Hilman Dicurhati soal Infrastruktur hingga Pelajar Putus Sekolah

21 April 2025 - 19:17 WIB

Kebijakan soal Pajak ‘Dikuliti’, Gubernur Khofifah Beberkan Prinsip Keadilan Fiskal

19 April 2025 - 16:29 WIB

Lahan untuk Program 3 Juta Rumah di Lumajang Belum Terpetakan

14 April 2025 - 14:03 WIB

Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

10 April 2025 - 22:15 WIB

Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72

10 April 2025 - 16:48 WIB

Trending di Religi & Pesantren