Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Nasional · 19 Okt 2019 02:58 WIB

Nanti Malam, Ada Perang Api di Sumberasih


					Nanti Malam, Ada Perang Api di Sumberasih Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh tiap tanggal 22 Oktober, disambut meriah oleh berbagai elemen masyarakat di tanah air, khususnya kalangan santri dan pesantren. Berbagai cara pun dilakukan untuk menyambut dan memeriahkan hari santri.

Tak terkecuali Pondok Pesantren (Ponpes) Bani Rancang di Desa Lemah Kembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Salah satu pesantren tertua di Kabupaten Probolinggo ini bakal menggelar ‘Perang Api’ antar santri untuk menyambut HSN 2019.

Pengasuh Ponpes Bani Rancang, Kiai Agus Hasan Muktasim Billah mengatakan, perang api itu bakal digelar Sabtu (19/10) sekitar pukul 18.00 Wib. Selain itu, 400 orang santri juga akan terlibat dalam teatrikal perjuangan santri melawan penjajah seperti era pra-kemerdekaan silam.

“Ada perang api antar santri, yang menunjukkan bahwa santri itu kuat dan pemberani. Setelahnya ada teater yang menceritakan bagaimana perjuangan para kiai dan santri dalam perjuangan melawan penjajah dulu,” kata Agus, Sabtu (19/10) pagi.

Yang menarik jelas Agus, setelah stamina para santri terkuras dalam perang api dan teatrikal, mereka akan membakar sate kambing massal. ‘Nyate’ massal ini akan menggunakan tungku tradisional sepanjang 50 meter.

“Kalau sate massal ini menunjukkan syukur kita sebagai santri atas kemerdekaan yang telah diraih. Kita juga mengapresiasi pemerintah yang telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri nasional,” pungkas Alumnus INZAH Genggong ini.

Sejak pemerintah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai HSN pada 2015 silam, imbuh Agus, pihaknya memang rutin mengadakan kegiatan yang sifatnya menyambut dan memeriahkan HSN. Tak terkecuali tahun ini yang dikemas lebih meriah dan kreatif.

“Bukan riya’ (pamer, red) namun ini adalah syiar pesantren dan santri. Sama seperti kita memperingati hari kemerdekaan RI, itu karena wujud kecintaan kita kepada bangsa dan negara,” ia menjelaskan. (*)


Penulis : Moh. Rochim
Editor : Efendi Muhammad


Artikel ini telah dibaca 59 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

16 September 2025 - 17:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET

13 September 2025 - 20:44 WIB

Berkah Even MTQ Jawa Timur 2025, Hunian Hotel di Jember Melonjak

13 September 2025 - 08:48 WIB

Belasan Tahun Berlatih Tilawah, Istiqamah dan Doa Guru Jadi Bekal Herman di Panggung MTQ Jawa Timur 2025

13 September 2025 - 07:29 WIB

Dinkes Jember Siapkan 175 Tim Medis untuk Sukseskan MTQ XXXI Jawa Timur 2025

12 September 2025 - 19:11 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan

12 September 2025 - 16:58 WIB

Trending di Religi & Pesantren