Menu

Mode Gelap
Ribuan Tenaga Honorer Tidak Lolos Seleksi PPPK, Anggota DPRD Kota Probolinggo ini Beri Solusi Begini Pimpin Partai NasDem Kabupaten Probolinggo, Dini Rahmania Siap Maju Pilkada Eks Gedung Banger Telecenter Bakal jadi Kantor Bersama FKUB, MUI dan BAZNAS Kota Probolinggo Gus Fawait Blusukan di Kecamatan Silo, Janji Perjuangkan Pupuk untuk Petani Kopi Isi Libur dengan Ilmu, Anak-anak di Prigen Pilih Belajar Bahasa Inggris Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Pengiriman TKI Ilegal di Pasuruan

Pemerintahan · 9 Okt 2019 15:13 WIB

Lama Tak Mengajar, Wali Murid Laporkan Guru Mayangan


					Lama Tak Mengajar, Wali Murid Laporkan Guru Mayangan Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kesal karena seorang guru diduga lama tak mengajar, membuat sejumlah wali murid di SDN Mayangan 4, Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo membuat surat pernyataan.

Surat bermaterai 6000 itu ditulis oleh wali murid perwakilan dari kelas 1 sampai kelas 6. Surat tersebut ditujukan kepada Disdikpora, Kemenag, BKD dan Pengawas PAI Kota Probolinggo.

Surat yang dibuat pada 29 Juli lalu itu, berisikan sebuah keluhan, seorang guru agama bernama SJ sudah tak mengajar selama setahun belakangan. Padahal yang bersangkutan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Mereka menilai tindakan oknum guru tersebut indisipliner dengan beberapa pelanggaran di antaranya, jika datang selalu di atas pukul 10.00. Jarang mengajar sehingga merugikan peserta didik.

Salah satu wali murid asal Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, EM (35) misalnya. EM menceritakan, SJ tak hanya jarang mengajar, akan tetapi juga jarang masuk. Bahkan seringkali datang lalu keluar kembali. 

“Anak saya mulai dari kelas satu hingga sekarang kelas dua tidak pernah diajar olehnya. Bahkan bukan hanya di kelas satu dan dua. Keluhan serupa juga terjadi di kelas lainya,” ucapnya.

EM berharap guru tersebut ditindak. Pasalnya ia menilai ini sudah terlalu lama namun tak ada tindak lanjut.  Sehingga yang menjadi korbannya adalah peserta didik.

Kepala SDN Mayangan 4, Hariyanto membenarkan, jika ada sejumlah protes yang dilayangkan wali murid. Namun Kepsek yang baru menjabat tiga bulan itu mengaku, sudah berkoordinasi dengan dinas pendidikan.
 
“Memang benar soal itu, namun kita sudah lakukan solusi yakni mengangkat guru sukwan dari luar untuk mengajar agama di sekolah. Sehingga siswanya tidak telantar dan tetap mendapatkan haknya,” bebernya.

Sementara itu mengenai SJ, ia serahkan sepenuhnya kepada dinas pendidikan. Pasalnya ia tak punya wewenang terhadap guru tersebut. (*)


Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi


Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ribuan Tenaga Honorer Tidak Lolos Seleksi PPPK, Anggota DPRD Kota Probolinggo ini Beri Solusi Begini

28 Juni 2025 - 19:11 WIB

Gus Fawait Blusukan di Kecamatan Silo, Janji Perjuangkan Pupuk untuk Petani Kopi

28 Juni 2025 - 16:39 WIB

Isi Libur dengan Ilmu, Anak-anak di Prigen Pilih Belajar Bahasa Inggris

28 Juni 2025 - 16:16 WIB

Ngantor di Desa, Bupati Jember Salurkan Pompa Air bagi Petani

28 Juni 2025 - 13:30 WIB

Para Difabel di Kota Probolinggo Digerojok Bantuan Puluhan Juta, Dini Rahmania Beri Pesan Begini

27 Juni 2025 - 14:25 WIB

Percepat Perbaikan Jalan Rusak, Pemkab Probolinggo Ajukan Dana Hibah Rp47 M ke Kementerian PUPR

27 Juni 2025 - 13:50 WIB

Rumah dan Harapan Baru Mbah Buati, Perjuangan Lumajang Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem

27 Juni 2025 - 10:36 WIB

1.854 Pelamar PPPK Tahap II Tidak Lulus Seleksi, Wali Kota Probolinggo Janjikan Pengangkatan Paruh Waktu

26 Juni 2025 - 19:35 WIB

Pemkab Jember Perluas Layanan Wadul Gus’e untuk Akses Kesehatan

26 Juni 2025 - 18:07 WIB

Trending di Pemerintahan