Menu

Mode Gelap
Satreskrim Lumajang Ringkus 2 Pelaku Pengeroyokan Sadis di Bayeman Truk Pecah Ban Tabrak Dua Rumah dan Dua Mobil di Purwosari, Sopir Tewas Cegah Kecelakaan, Polisi Uji Kelayakan Jeep Bromo Secara Gratis Koperasi Desa Merah Putih Lumajang Tuntas Dilegalkan Siap Garap Usaha Sesuai Potensi Desa Polisi Tangkap Pelaku Pembuangan Bayi di Pos Kamling, Ternyata Sepasang Muda-mudi Dibawah Umur Jika Sukses, Koperasi Desa Bisa Tambah PAD hingga 30 Persen untuk Desa

Berita Pantura · 18 Sep 2019 07:24 WIB

Sepekan Terperangkap Kanal, Hiu Paus Stres


					Sepekan Terperangkap Kanal, Hiu Paus Stres Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7 com, Sepekan berlalu, hiu paus tutul yang terjebak dalam kanal air Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Kabupaten Probolinggo akhirnya stres. Selain itu, secara fisik tubuh biota laut itu kian lemah.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati – KLHK, Indra Exploitasia menjelaskan, perubahan hiu paus berukuran kurang lebih 4 meter terlihat sejak 3 hari terakhir. Ukuran kanal dan minimnya ketersediaan pakan di kanal diduga jadi penyebabnya.

“Hewan itu hanya bergerak di satu lokasi yang baginya sempit. Berbeda kalau berada di lautan lepas. Hiunya hanya bergerak maju mundur saja selama berada di kanal,” kata Indra, Rabu (18/9).

Selain tidak bisa melakukan banyak aktivitas, biota laut itu jelas Indra, tak bisa berkumpul dengan koloninya. “Kemungkinan hiu paus itu lelah. Dari kelelahan itu muncullah depresi,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan Ketua I Tim Evakuasi Rescue Whale Shark, Letkol. (Inf) Imam Wibowo. Menurutnya, dari observasi yang dilakukan tim diketahui bahwa hiu kondisinya mulai lemah. Namun katanya, ia masih dapat bertahan hidup selama beberapa hari kedepan.

“Kondisi kesehatan hiu paus sekitar 75 persen sehat. Tidak ada luka sama sekali, baik ditubuh atau di bagian sirip hiunya,” jelas Dandim 0820 Probolinggo ini.

Diketahui sebelumnya, hiu paus terjebak dalam kanal air PLTU Paiton sejak Kamis (12/9) lalu. Tim Evakuasi Rescue Whale Shark tengah bekerja keras untuk mengeluarkan hiu dari saluran kanal. Hasilnya, hiu yang semula berada di inlate kanal 7, kini sudah bergeser di inlate kanal 2. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara

18 September 2025 - 09:21 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Tak Hanya Belanja, Gubernur Khofifah Bagikan Sembako untuk Pedagang Pasar

17 September 2025 - 16:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET

13 September 2025 - 20:44 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Bupati Probolinggo Ucapkan Selamat ke Menkeu, Berharap Sinergi Pusat dan Daerah untuk Infrastruktur Kian Kuat

9 September 2025 - 13:07 WIB

Trending di Nasional