Menu

Mode Gelap
Pasca Perampokan Brutal di Bago Probolinggo, Keluarga Korban Trauma Akut Kontroversi Lahan Dikuasai PT Kalijeruk: 1.197 Hektare atau 9,6 Hektare? Sarang Tawon Serang Kakek di Pasuruan, Tim Damkar Turun Tangan Innalillahi! Dua Pemotor di Lumajang Tewas Diseruduk Truk Pasir Kembalikan Identitas Jember sebagai Destinasi Wisata, Bupati Ajak Kolaborasi Semua Pihak Dua Pemotor Tewas usai Kecelakaan di Jalur Wisata Bromo, Diduga Rem Blong

Religi & Pesantren · 5 Sep 2019 07:41 WIB

Karomah Non Kalim, Wafat Tetap Bisa Hadiri Undangan


					Karomah Non Kalim, Wafat Tetap Bisa Hadiri Undangan Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Puluhan ribu jamaah menyemut dalam Haul Almarhum Al-Arifbillah KH. Sholeh Nahrawi di halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Baitus Sholihin, Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, Kamis (5/9).

Selain disesaki santri, alumni dan simpatisan Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, turut hadir kalangan tokoh ulama’ dan habaib dari sejumlah daerah di Jawa Timur. Suasana khidmat dan khusyu’ tercipta saat sholawat dan tahlil dibacakan.

Pengasuh Ponpes Baitus Sholihin, KH. Moh Hasan Maulana dalam sambutannya menjelaskan, haul digelar untuk mengenang dan ‘ngalap’ barokah dari Al-marhum Al-Arifbillah KH. Sholeh Nahrawi atau yang biasa dikenal dengan sebutan Non Kalim.

Dikatakannya, Non Kalim merupakan sosok kiai yang mempunyai berbagai karomah. Salah satunya, kehadiran Non Kalim ke rumah warga di wilayah Kraksaan meski beberapa hari sebelumnya Non Kalim dinyatakan telah wafat.

“Banyak karomah dimiliki oleh Kiai Haji Soleh Nahrawi. Salah satunya beliau yang selalu menepati janji, hadir ke salah satu rumah warga yang berada di kawasan Kraksaan, padahal waktu itu beliau sudah wafat,” kata Non Diego, sapaan akrabnya.

Non Diego ketika memberikan tausiyah kepada para jama’ah Haul Al-Marhum Al-Arifbillah KH. Sholeh Nahrawi. (ist)

Sementara, Habib Abdul Qodir Ba’bud, yang juga memberikan tausiyah mengatakan, jika ingin dekat dengan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, maka cintailah para turunannya. Termasuk ngalap barokah ulama yang telah wafat.

“Orang yang hidup di dunia tapi tidak memiliki teman orang sholeh, maka itulah hidup orang yang rugi. Inilah yang kini dicontohkan oleh para ahlul bait Pesantren Genggong yang sangat mencintai keturunan Rasulullah,” ujar Habib.

Sekedar informasi, KH. Sholeh Nahrawi lahir pada tahun 1940 dari pasangan suami-istri (Pasutri) KH. Ahmad Nahrawi dan Nyai Marfu’ah. Beliau wafat pada tahun 2001. Selama hidupnya, Non Kalim dikenal memiliki berbagai keistimewaan dan salah satunya ialah do’a yang selalu istijabah. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 148 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

10 April 2025 - 22:15 WIB

Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72

10 April 2025 - 16:48 WIB

TP PKK Lumajang Tebar Ilmu Perkuat Iman dengan Kajian Tafsir dan Tahsin Al-Qur’an

27 Maret 2025 - 15:41 WIB

NU Lumajang Beberkan Lima Keistimewaan yang Perlu Diketahui Saat Bulan Ramadhan

6 Maret 2025 - 11:54 WIB

Tentukan Awal Ramadhan, NU Kota Probolinggo Tunggu Sidang Isbat

26 Februari 2025 - 09:28 WIB

Perluas Dakwah, NU Krejengan Probolinggo Gelar Pelatihan Digital

10 Februari 2025 - 15:43 WIB

Mengenal Sofia, Aktivis asal Leces yang Kini Menakhodai Fatayat NU Kabupaten Probolinggo

27 Januari 2025 - 13:04 WIB

Kreatif! Ponpes Azidan Barokatu Zainil Hasan Gelar Lomba Kreasi Tumpeng Sambut Hari Ibu

16 Desember 2024 - 19:43 WIB

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

Trending di Religi & Pesantren