PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Penganiayaan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur terjadi di Desa Ngadirejo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Beruntung korban berhasil melarikan diri sebelum jadi pelampiasan nafsu pelaku.

Peristiwa ini terjadi pada Senin (26/8) lalu sekitar pukul 23.00 Wib. Bermula saat korban bernama SN (16) asal Desa Ngadirejo, melihat festival perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) yang digelar desanya.

Saat perayaan selesai, pelaku yakni TAP (18) dan WN (17) yang sama-sama berasal dari Desa Ngadirejo menawari korban untuk pulang bareng. Tawaran tersebut tidak korban tolak, lalu pergi menaiki sepeda motor dengan bonceng tiga.

Saat dalam perjalanan mengantar pulang korban itulah, kedua pelaku meremas payudara korban secara begantian diatas kendaraan yant mereka naiki. Korban lalu diturunkam disebuah sekolah yang terletak di pinggiran jalan.

“Saat sampai di salah satu sekolah disana, korban diturunkan oleh pelaku dan dengan paksa membuka celana korban dan mulut korban juga dibekap,” kata Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Riyanto, Jum’at (30/8).

Advertisement

Untung saja, lanjut mantan Kasatreskrim Polres Situbondo ini, korban bisa melarikan diri sehingga lolos dari upaya pemerkosaan yang nyaris menimpanya. Keesokan harinya, korban menceritakan kejadian yang menimpanya kepada keluarga.

“Petugas akhirnya bekerja sama dengan keluarga korban untuk memancing pelaku hingga akhirnya kami berhasil mengamankan keduanya,” ujar perwira asal Pasuruan ini.

Terpisah, SN saat ditemui di ruangan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Probolinggo membenarkan adanya pencabulan terhadap dirinya. Ia mengaku, harus berjuang sekuat tenaga melarikan diri agar pelaku tak merenggut masa depannya.

“Awalnya bilang cuma mau nganterkan pulang, tapi malah seperti itu. Untung saja saya bisa lari,” tutur gadis dibawah umur ini lirih. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *