Menu

Mode Gelap
Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru Simpan 11 Paket Sabu Siap Edar, Penjual Ampas Tahu di Lekok Dibekuk Polisi Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik PWI Probolinggo Bergulir, Polisi Periksa Saksi

Ekonomi · 19 Agu 2019 13:54 WIB

Suplai Berkurang, Harga Cabai Rawit Terus Melejit


					Suplai Berkurang, Harga Cabai Rawit Terus Melejit Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Fenomena mahalnya harga cabai rawit membuat masyarakat di Kabupaten Probolinggo resah. Sebabnya, harga cabai rawit yang melangit sudah berlangsung selama 2-3 bulan terakhir.

Saat ini masyarakat di Kabupaten Probolinggo harus merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan baham pemedas makanan tersebut. Pasalnya harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional sudah mencapai Rp. 90-100 ribu per kilogram.

Mahalnya harga cabai disampaikan oleh salah satu konsumen cabai, Dewi Ely Amelia (26). Ia mengaku kaget ketika membeli cabai di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, karena harga yang ditetapkan pedagang jauh dengan perkiraannya.

“Saya beli Rp 3 ribu cuma dapat 15 biji cabai rawit, kalau Rp 5 ribu setengah ons. Setelah saya tanyakan ternyata harga cabai per kilogramnya sudah mencapai Rp 90 ribu,” kata perempuan asal Kelurahan Semampir ini, Senin (19/8).

Lantaran mahalnya harga cabai, ia mengaku saat ini hanya bisa membeli cabai rawit dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Padahal cabai merupakan salah satu bahan pelengkap masakan yang harus tersedia di dapurnya.

“Mau beli banyak tidak mungkin, takut lekas busuk kalau cuma untuk kebutuhan pelengkap rasa lauk pauk sehari-hari.  Bisa disiasati dengan bumbu sachetan, tapi tidak pas” keluh dia.

Terpisah, Moh Ismail (32) pedagang cabai di Pasar Semampir ini menyebut harga cabai yang berangsur naik sejak bulan Juni hingga Agustus ini lantaran suplai cabai ke pasaran berkurang. Alhasil jelas dia, harga cabai meroket karena minimnya pasokan.

“Tidak seperti biasanya. Sekarang suplai cabai dari petani ke pedagang makin berkurang, yang secara otomatis juga akan mengurangi stok cabai di pasaran,” tutur Ismail menjelaskan. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Trending di Ekonomi