Menu

Mode Gelap
Bakar-bakar Sampah Hanguskan Kandang, 4 Ekor Kambing Mati Terpanggang Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta Sempat Pudar, Tradisi Kelereng Balap Kembali Warnai Agustusan di Kedungsupit Probolinggo Terlindas Truk Tebu, Pemotor di Jalur Pantura Pajarakan Tewas Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

Pemerintahan · 3 Agu 2019 06:33 WIB

Wisata Snorkeling Gili Akan Ditata Ulang


					Wisata Snorkeling Gili Akan Ditata Ulang Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Wisata Snorkeling di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo akan ditata ulang. Penataan ulang dilakukan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menyeragamkan harga layanan operator.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto menjelaskan, pihaknya mendapatkan keluhan terkait wisata snorkeling di Pulau Gili Ketapang. Salah satu penyebabnya, harga paket operator tidak seragam.

“Penataan ulang untuk mengindetifikasi masalah dalam tatakelola wisata snorkeling. Secepatnya kami akan juga mengumpulkan para operator,” terang Sugeng, Sabtu (3/8).

Sebagai langkah awal, Sugeng bersama sejumlah pejabat Disporaparbud dan Camat Sumberasih, Rahmat Hidayanto pun berkunjung ke Pulau Gili Ketapang pada Jumat kemarin. Mereka bertemu Kepala Desa (Kades) Gili, Suparyono; Bumdes dan beberapa operator.

“Sebagai awalan membuat regulasi, akan dibuatkan Perdes agar menjadi patokan Bumdes dalam menggandeng operator. Bumdes nantinya menjadi pintu utama tiket, sementara fasilitas lainnya tergantung pada operator,” paparnya.

Sementara, Kades Gili Ketapang Suparyono mengaku sudah ada kesepakatan dengan operator terkait harga layanan sejak 2 tahun lalu. Waktu itu, jelad dia, ada 9 kesepakatan yang ditandatangani bersama antara operator, tokoh masyarakat, dan Pemdes.

“Ternyata banyak juga yang masih melanggar, semisal jam layanan. Termasuk tidak ada kontribusi dari para operator untuk kontribusi terkait sampah. Dari 15 operator, hanya ada 1 operator yang aktif dalam kebersihan,” ucap Suparyono. (*)

 

Penulis : Moh. Rochim
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dipoles Terpisah dari Revitalisasi Alun-alun, Pujasera Akan Dikonsep ala Drive Thru

23 Agustus 2025 - 11:32 WIB

Alun-alun Bakal Dipercantik, Pemkab Lumajang Jamin Tak Ganggu Aktivitas Warga

23 Agustus 2025 - 09:05 WIB

Cegah Pinjol, Pemkab Lumajang Gandeng OJK Perkuat Literasi Keuangan

22 Agustus 2025 - 18:49 WIB

Gus Haris Ajak BTPN Syariah Kolaborasi Tuntaskan Kemiskinan di Kabupaten Probolinggo

22 Agustus 2025 - 15:41 WIB

Revitalisasi Alun-alun Gagal, Pemkot Probolinggo Akan Tender Ulang

21 Agustus 2025 - 18:45 WIB

Era Digital, Pramuka Diminta Jadi Penjaga Kebenaran dan Etika Siber

21 Agustus 2025 - 16:37 WIB

Dulu Dididik Pramuka, Bunda Indah Ingin Anak Lumajang Ikuti Jejaknya

21 Agustus 2025 - 15:55 WIB

3.378 Tenaga Honorer R4 Jember Rajut Asa Jadi ASN PPPK Paruh Waktu, Namun Terkendala hal ini

21 Agustus 2025 - 05:27 WIB

Larang Study Tour ke Luar Daerah, Bunda Indah Minta Sekolah Eksplor Wisata Desa di Lumajang

20 Agustus 2025 - 15:22 WIB

Trending di Pemerintahan