Menu

Mode Gelap
Eks Kepala Desa di Bondowoso Edarkan Narkoba, Tertangkap di Jember. Longsor Kembali di Piket Nol, Akses Malang-Lumajang Macet Total Nelayan Hilang di Perairan Gending, Pencarian Terhambat Cuaca Buruk Kakak-beradik asal Gunung Geni Probolinggo jadi Maling Motor, Kini Dibekuk Polisi Jembatan Karangjati Anyar Putus, Warga Terpaksa Menyusuri Sungai Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

Pemerintahan · 3 Agu 2019 06:33 WIB

Wisata Snorkeling Gili Akan Ditata Ulang


					Wisata Snorkeling Gili Akan Ditata Ulang Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Wisata Snorkeling di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo akan ditata ulang. Penataan ulang dilakukan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menyeragamkan harga layanan operator.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto menjelaskan, pihaknya mendapatkan keluhan terkait wisata snorkeling di Pulau Gili Ketapang. Salah satu penyebabnya, harga paket operator tidak seragam.

“Penataan ulang untuk mengindetifikasi masalah dalam tatakelola wisata snorkeling. Secepatnya kami akan juga mengumpulkan para operator,” terang Sugeng, Sabtu (3/8).

Sebagai langkah awal, Sugeng bersama sejumlah pejabat Disporaparbud dan Camat Sumberasih, Rahmat Hidayanto pun berkunjung ke Pulau Gili Ketapang pada Jumat kemarin. Mereka bertemu Kepala Desa (Kades) Gili, Suparyono; Bumdes dan beberapa operator.

“Sebagai awalan membuat regulasi, akan dibuatkan Perdes agar menjadi patokan Bumdes dalam menggandeng operator. Bumdes nantinya menjadi pintu utama tiket, sementara fasilitas lainnya tergantung pada operator,” paparnya.

Sementara, Kades Gili Ketapang Suparyono mengaku sudah ada kesepakatan dengan operator terkait harga layanan sejak 2 tahun lalu. Waktu itu, jelad dia, ada 9 kesepakatan yang ditandatangani bersama antara operator, tokoh masyarakat, dan Pemdes.

“Ternyata banyak juga yang masih melanggar, semisal jam layanan. Termasuk tidak ada kontribusi dari para operator untuk kontribusi terkait sampah. Dari 15 operator, hanya ada 1 operator yang aktif dalam kebersihan,” ucap Suparyono. (*)

 

Penulis : Moh. Rochim
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

13 Mei 2025 - 13:02 WIB

Wagub Emil Dardak Soroti Kerusakan Tanggul Kebondeli Lumajang, begini Responsnya

13 Mei 2025 - 06:18 WIB

Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo

12 Mei 2025 - 20:06 WIB

Ketahanan Pangan Desa Lumajang: Inovasi, Pelatihan dan Dana Desa Bersinergi

12 Mei 2025 - 19:23 WIB

Lumajang Bersatu Hadapi Ancaman Banjir: Perbaikan Darurat Tanggul Sungai Kebondeli Jadi Prioritas Utama

12 Mei 2025 - 17:37 WIB

FKDT Lumajang dan Pemkab Bersinergi Wujudkan Pendidikan Keagamaan

12 Mei 2025 - 14:24 WIB

Bunda Indah Gerakkan Penanganan Darurat Kerusakan Talud di Candipuro untuk Lindungi 82 KK

12 Mei 2025 - 13:26 WIB

Bupati Jember Ajukan Bantuan Listrik Gratis untuk 7 Ribu Warga Miskin, ini Kata PLN

10 Mei 2025 - 19:35 WIB

Lumajang Berpotensi Jadi Motor Swasembada Pangan Nasional, Bisa Gagal karena Buruknya Pengelolaan Dana Desa

9 Mei 2025 - 15:50 WIB

Trending di Pemerintahan