Menu

Mode Gelap
Pengurus PWI Pusat Dikukuhkan di Solo, Semangat Persatuan jadi Kunci Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor Parkir di Pinggir Jalan, Motor Warga Kebonsari Kulon Kota Probolinggo Raib Dimaling Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Bertambah jadi 14 Orang Polres Probolinggo Kota Amankan 6 Ekor Hewan Ternak, Diduga Hasil Curian

Pemerintahan · 28 Jul 2019 05:48 WIB

Didemo Nelayan Probolinggo Soal SIPI, Ini Kata Khofifah


					Didemo Nelayan Probolinggo Soal SIPI, Ini Kata Khofifah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kedatangan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ke Kota Probolinggo, Minggu (28/7) diwarnai demontrasi para nelayan. Didominasi emak-emak, mereka berharap di Jawa Timur khususnya Kota Probolinggo mendapatkan Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI).

Mereka melakukan aksi di depan pintu masuk UPT Pelabuhan Perikanan Mayangan setelah menyambut gubenur. Hari itu hubernur datang ke Probolinggo untuk memperingati pun yucak Hari Lingkungan Hidup se-Dunia. Sejumlah poster mereka tunjukkan seperti “SIPI Jateng Keluar, Jatim Kapan”.

Seorang nelayan Munifah (40) mengaku, membutuhkan SIPI. Pasalnya dengan belum terbitnya SIPI suaminya merasa tak aman dalam mencari ikan.

“Ini di Jawa Tengah keluar, kenapa di Jatim khususnya Probolinggo tidak keluar. Makanya mumpung Ibu Gubernur datang kita aspirasikan soal SIPI ini,” ujarnya di hadapan awak media.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Nelayan Probolinggo, Zainul Fathoni mendesak agar SIPI diterbitkan sehingga para nelayan bisa nyaman dalam menangkap ikan. Pasalnya sejak 2015 sekitar 100-an nelayan tak mendapatkan SIPI.

Dikatakan tanpa SIPI nelayan cantrang tak dapat berlayar jauh. “Kami berharap SIPI dikeluarkan agar nelayan tak resah saat mencari ikan di laut,” kata Zainul.

Menanggapi hal itu, Gubernur Khofifah mengatakan, keluhan nelayan soal SIPI  sudah disampaikan saat rapat koordinasi dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

“Kami sadari itu sudah dibahas dalam rakor di pusat. Saya sempat usul apa bisa dilakukan per daerah tetapi banyak hal yang harus dikaji baik sertifikasinya. Apalagi petugas pusat juga terbatas tenaganya,” ujar mantan Mensos ini.

Gubernur meminta, nelayan bersabar sebentar, soal masalah inis edang dikaji semua pihak, termasuk melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan serta perwakilan nelayan. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Santri Minum HCL, Kemenag Evaluasi Keselamatan di Ponpes Lumajang

3 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Empat Kepala Dinas tak Tergeser, Wali Kota Probolinggo: Ada Pekerjaan yang Belum Selesai

3 Oktober 2025 - 15:13 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Penetapan NI PPPK Paruh Waktu di Lumajang Tembus 19,3 Persen

3 Oktober 2025 - 13:02 WIB

Kapolres Probolinggo Peringatkan Anggotanya; Hindari Gaya Hidup Hedon, Bijak Bermedia Sosial

2 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Siswa Berkebutuhan Khusus di Pandaan Rayakan Hari Batik dengan Membatik Bersama

2 Oktober 2025 - 17:29 WIB

Trending di Regional