PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hari raya iedul fitri 1440 H sudah di depan mata. Seiring kian dekatnya lebaran, harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional pun melonjak. Meski demikian, harga sapi lokal justru anjlok.
Rendahnya harga sapi lokal disampaikan salah satu pedagang, Imin (36) saat ditemui di Pasar Maron, Minggu (19/5/2019). Menurutnya, sapi lokal kalah bersaing dengan sapi hasil inseminasi buatan.
“Kalau sapinya bagus harga jual sekitar Rp. 9 juta. Kalau kurus, bisa 6 jutaan atau bahkan bisa kurang dari 6 juta. Berbeda dengan sapi limousin, harganya naik hingga kisaran Rp. 40 jutaan per ekor” Imin menjelaskan.
Turunnya harga sapi juga disampaikan oleh Haji Soleh, Jagal Sapi asal Desa Condong, Kecamatan Gading. Ia mengatakan, harga sapi potong lokal pada bulan ramadan tahun ini berbeda dengan bulan puasa pada tahun-tahun sebelumnya.
“Harga sapi lokal turun drastis. Per ekor kalau beratnya sampek dua kwintal, maka harga dulu sekitar Rp. 20 juta. Kalau sekarang, mentok 18 juta. Sapi lokal kalau dipotong tidak banyak daging, mungkin ini yang menyebabkan sapi lokal dihindari warga,” ucap Soleh.
Di Pasar Maron, lanjut Soleh, harga jual daging sapi naik sekitar Rp. 5 ribu. Jika sebelumnya Rp. 95 per ekor, berubah harga menjadi Rp. 100 ribu per kilogram. Sapi lokal, meski tekstur daging lebih empuk dan gurih, namun justru dihindari warga.
“Kalau daging sapi biasa sekarang sudah Rp. 95 ribu, dari harga awal Rp. 90 ribu. Untuk harga daging sapi super itu sudah Rp 100 ribu dari harga Rp 95 ribu. Yang banyak dicari dagingnya, ya sapi limousin dan brangos,” ujarnya. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan