Menu

Mode Gelap
Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL Ponpes Asy-Syarifiy 01 Tegaskan Tak Lalai, Kasus HCL Disebut Ulah Santri yang Iseng Pengurus PWI Pusat Dikukuhkan di Solo, Semangat Persatuan jadi Kunci Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor Parkir di Pinggir Jalan, Motor Warga Kebonsari Kulon Kota Probolinggo Raib Dimaling

Budaya · 6 Mei 2019 07:19 WIB

Jamaah Aboge Jalani Puasa Pertama Besok 


					Jamaah Aboge Jalani Puasa Pertama Besok  Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com Pemerintah sudah resmi menetapkan 1 Ramadhan 1440 H jatuh pada Senin (6/5/2019) hari ini. Namun hal itu tak berlaku bagi umat islam penganut aliran Alif Rebu Wage (Aboge) di sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo.

Jamaah Aboge baru akan melaksanakan ibadah puasa pada Selasa (7/5/2019) besok, yang dalam primbon jawa tercatat sebagai Selasa Pahing. Artinya, jamaah ini berselisih satu hari hari dalam menentukan awla ramadan, dibandingkan dengan ketentuan umat islam mayoritas.

Salah satu komunitas aboge bisa ditemui di Desa Leces  Kecamatan Leces. Jamaah ini masih melakukan aktivitas normal seperti makan, minum dan merokok. Hanya saja, mereka makan minum ditempat tertutup untuk menghargai umat islam lain yang tengah berpuasa.

“Sebagian warga Desa Leces  yang menganut aliran Aboge belum puasa. Awal puasa selalu selisih satu hari dari tanggal yang ditetapkan oleh pemerintah,” kata M. Hasan salah satu warga setempat.

Menurutnya, penentuan awal Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri berdasarkan perhitungan leluhur yang berlangsung turun temurun. Aboge menentukan hari besar islam dengan berpedoman pada kitab mujarobat yakni kitab yang memadukan kalender islam dengan primbon jawa.

“Aboge merupakan singkatan dari Alif Rebo Wage. Alif merujuk pada huruf pertama dalam huruf Arab, sedangkan Rebo dan Wage adalah hitungan pasaran dalam primbon Jawa,” tutur Hasan.

Karena baru akan puasa perdana besok, maka Senin malam jamaah aboge baru akan menunaikan shokat tarawih pertama setelah salat isya’. Tak ada persiapan khusus dari jamaah aboge untuk menyambut hari pertama bulan puasa.

“Meski belum berpuasa, namun kami sangat menghormati masyarakat yang puasanya mengikuti ketetapan Pemerintah. Jadi kami tidak makan dan minum diluar rumah,” Hasan menjelaskan.

Sekedar informasi, terdapat kurang lebih 900 warga yang menganut aliran islam aboge di Kabupaten Probolinggo. Mereka tersebar di 10 desa dalam 4 kecamatan, meliputi Kecamatan Tegalsiwalan, Leces, Bantaran dan Dringu. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Santri Minum HCL, Kemenag Evaluasi Keselamatan di Ponpes Lumajang

3 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Kapolres Probolinggo Peringatkan Anggotanya; Hindari Gaya Hidup Hedon, Bijak Bermedia Sosial

2 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Siswa Berkebutuhan Khusus di Pandaan Rayakan Hari Batik dengan Membatik Bersama

2 Oktober 2025 - 17:29 WIB

Ratusan ASN Pemkot Probolinggo Ajukan Cerai, Mayoritas Diajukan Pihak Istri

1 Oktober 2025 - 18:17 WIB

Trending di Regional