Menu

Mode Gelap
Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL Ponpes Asy-Syarifiy 01 Tegaskan Tak Lalai, Kasus HCL Disebut Ulah Santri yang Iseng Pengurus PWI Pusat Dikukuhkan di Solo, Semangat Persatuan jadi Kunci Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

Ekonomi · 29 Apr 2019 05:55 WIB

Jelang Puasa, Harga Bumbu Dapur Masih Stabil


					Jelang Puasa, Harga Bumbu Dapur Masih Stabil Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sepekan menjelang Bulan Ramadhan, harga sejumlah bumbu dapur seperti cabai, bawang dan tomat di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo masih stabil. Diperkirakan, harga baru akan melonjak sehari jelang puasa.

Pantauan PANTURA7.com pada Senin (29/4/2019) pagi di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, harga cabai besar atau cabai merah saat ini Rp. 35 ribu per kilogram, cabai kecil atau cabai rawit sebesar Rp. 20 ribu per kilogram lalu harga bawang putih sekitar Rp. 44 ribu per kilogram.

Sedangkan harga bawang merah berada di kisaran Rp. 25 ribu per kilogram, bawang pring Rp. 27 ribu per kilogram. Sementara harga tomat sebesar Rp. 6 ribu per kilogramnya.

Menurut Riski Nur Zakariya (27) salah satu pedagang di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, stabilitas harga bumbu dapur tbergantung pada stok barang. Jika stok barang terbatas, maka lonjakan harga akan terjadi.

“Sejauh ini stok cabai, bawang bawang dan tomat masih banyak. Tidak mungkin harganya naik sebelum hari puasa, bisa-bisa tidak laku,” kata Kiki, begitu ia disapa.

Lanjut pria asal Desa Tanjungsari, Kecamatan Krejengan, ini, harga biasanya akan naik saat awal puasa dan pertengahan puasa hingga lebaran. “Biasanya seperti itu, kalau belum puasa harganya tidak akan naik,” jelasnya.

Sementara, Amelia Hafsawaty (29) pembeli bumbu dapur mengatakan, harga yang masih ‘bersahabat’ membuat ia tetap bergairah berbelanja kebutuhan dapur. Ia pun menyetok kebutuhan dapur sebagai antisipasi, kwatir harga naik dalam waktu dekat.

“Kalau harganya sudah naik, malas mau belanja. Apalagi kalau bulan puasa, jadi kami memilih belanja borongan sekarang. Kalau tidak begini, bisa-bisa habisnya dua kali lipat saat belanja nanti,” ujarnya sambil lalu memilih sayur mayur. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Santri Minum HCL, Kemenag Evaluasi Keselamatan di Ponpes Lumajang

3 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Kapolres Probolinggo Peringatkan Anggotanya; Hindari Gaya Hidup Hedon, Bijak Bermedia Sosial

2 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Trending di Regional