Menu

Mode Gelap
Tragis! Bayi Baru Lahir Ditemukan Hanyut di Sungai Bedadung Jember Kontestasi Ketua DPC PDIP Pasuruan 2025-2030, 3 Kader Berebut Apes! Jambret di Tegalrejo Probolinggo Dihajar Massa Setelah 2 Kali Gagal Kalung Emas Libur Panjang Maulid Nabi, Polisi Tingkatkan Pengamanan di Area Wisata Gunung Bromo Pemkot Probolinggo Bergeming, Pastikan Even Hari Jadi Tetap Digelar di Stadion Bayuangga Grebek Gunungan Meriahkan Peringatan Maulid di Talangsari Jember

Politik · 25 Apr 2019 02:23 WIB

Banyak TPS ‘Kandang Ayam’ di Probolinggo Selama Pemilu


					Banyak TPS ‘Kandang Ayam’ di Probolinggo Selama Pemilu Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pesta demokrasi pada 17 April lalu di Kabupaten Probolinggo disebut-sebut penuh pelanggaran dan semrawut. Selain dari kontestan Pemilihan Umum (Pemilu), kesemrawutan ini juga bersumber dari para penyelenggara.

Tim pemantau independen dari Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Probolinggo Syamsudin mengatakan, selama masa kampanye hingga pasca pemilu, pihaknya menerima banyak aduan dari masyarakat. Aduan diterima tim pemantau pemilu LIRA yang disebar ke daerah.

“Banyak, banyak aduan yang kita terima. Hampir di 24 kecamatan se Kabupaten Probolinggo tim pemantau kami di daerah menerima aduan,” kata Syamsudin, Rabu (24/4/2019).

Dari berbagai aduan yang diterima, menurut Syamsudin, aduan terbanyak soal politik uang, pemangkasan anggaran pemilu dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dinilai tak layak. Ada juga soal keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut ‘cawe-cawe’ selama pemilu.

Salah satu TPS di Kabupaten Probolinggo saat pemilu 17 April, yang dianggap tidak layak. (Foto : Istimewa).

“Dihari pencolosan, kita temukan banyak TPS yang tidak layak, pakai terop terpal dan bambu seperti kandang ayam. Padahal anggarannya sama, anggaran per TPS itu Rp. 2.800.000,” jelas Syamsudin.

Saat ini, lanjut Syamsudin, pihaknya tengah mengumpulkan data jumlah aduan dari 3.504 TPS di 330 desa/keluarahan se Kabupaten Probolinggo dari tim pemantau di lapangan.

“Anggaran besar tapi kok TPS-nya tidak layak, kami menduga ada sunnatan anggaran sehingga terjadilah TPS yang tidak layak,” kecamnya.

Dihubungi terpisah, Ketua KPU Kabupaten Probolinggo Lukman Hakim tak mengelak soal temuan TPS yang hanya menggunakan terpal dan terop bambu. Namun menurutnya, yang terpenting proses pencoblosan berjalan dengan baik dan tidak ada kendala.

“Memang saya dapat laporan mereka kesulitan dapat terop karena semua terop sudah terpakai. Bisa dibayangkan ada tidak terop sejumlah 3.504 di Kabupaten Probolinggo ini, yang penting pelaksanaan coblosan berjalan aman dan tertib,” tandasnya. (*)

 

Penulis : Moh. Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad

 

 

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kontestasi Ketua DPC PDIP Pasuruan 2025-2030, 3 Kader Berebut

6 September 2025 - 19:12 WIB

Libur Panjang Maulid Nabi, Polisi Tingkatkan Pengamanan di Area Wisata Gunung Bromo

6 September 2025 - 14:55 WIB

Grebek Gunungan Meriahkan Peringatan Maulid di Talangsari Jember

5 September 2025 - 21:05 WIB

Permudah Mobilitas Warga ke Surabaya, Pemkot Probolinggo Bakal Fasilitasi Rute KA Komuter

4 September 2025 - 15:25 WIB

Parkir Gratis Berakhir, Pemkab Jember Kembali Terapkan Tarif Sesuai Perda

3 September 2025 - 20:10 WIB

Audensi dengan Forkopimda Kota Probolinggo, Kelompok Cipayung Sampaikan 11 Tuntutan

3 September 2025 - 19:47 WIB

Kabar Gembira! Probolinggo Segera Buka Rute Pelayaran Langsung ke Lombok

30 Agustus 2025 - 14:44 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, Nahdliyin Mulai Suarakan Uneg-unegnya

29 Agustus 2025 - 20:36 WIB

DKKPro Tolak Alihfungsi Gedung Kesenian Kota Probolinggo, Beri Alasan Begini

27 Agustus 2025 - 04:03 WIB

Trending di Regional