Menu

Mode Gelap
Tragis! Bayi Baru Lahir Ditemukan Hanyut di Sungai Bedadung Jember Kontestasi Ketua DPC PDIP Pasuruan 2025-2030, 3 Kader Berebut Apes! Jambret di Tegalrejo Probolinggo Dihajar Massa Setelah 2 Kali Gagal Kalung Emas Libur Panjang Maulid Nabi, Polisi Tingkatkan Pengamanan di Area Wisata Gunung Bromo Pemkot Probolinggo Bergeming, Pastikan Even Hari Jadi Tetap Digelar di Stadion Bayuangga Grebek Gunungan Meriahkan Peringatan Maulid di Talangsari Jember

Politik · 21 Apr 2019 07:34 WIB

Sikapi Dinamika Pilpres, Gubernur dan PWNU Jatim Serukan Pesan Damai


					Sikapi Dinamika Pilpres, Gubernur dan PWNU Jatim Serukan Pesan Damai Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Dinamika politik yang berkembang pasca Pilpres 2019, membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa angkat bicara. Khofifah meminta masyarakat menahan diri dari segala hal yang dapat merusak kondusifitas.

Menurut Khofifah, masyarakat harus menghargai penyelengara pemilu dengan tidak saling klaim kemenangan, melainkan menunggu hasil real count yang akan disampaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Tunggu hasil hitung manual yang akan disampaikan KPU,” kata Khofifah usai menghadir haflatul imtihan Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (20/4/2019) malam.

Baginya, kegaduhan politik cukup lah terjadi selama 8 bulan masa kampanye. Mantan Menteri Sosial RI ini juga menghimbau masyarakat menerima apapun hasil pilpres agar persatuan dan keutuhan bangsa tetap terjaga.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawasa saat memberikan tausiyah dalam acara haflatul imtihan Pesantren Zainul Hasan Genggong. (Foto : Moh. Ahsan Faradies)

“Setelah delapan bulan masa kampanye dengan segala dinamika, hoaks dan fitnah yang tak terbendung, sekarang kita melewati tahap pencoblosan. Saat ini penghitungan masih di PPK, nanti bertahap ke KPU Kabupaten, Provinsi dan Nasional,” jelasnya.

Khofifah berseloroh, dinamika pilpres 2019 tidak akan lama jika santri Pesantren Genggong ikut andil mendoakan kondusifitas bangsa. “Suku bangsa Indonesia 714 suku, kenapa suku di Indonesia rukun? karena istigosah, doa tidak pernah putus,” ucap dia.

Seruan damai juga disampaikan Wakil Ketua Syuriah Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Allallah. Menurutnya, masyarakat harus mementingkan keutuhan bangsa daripada kepentingan kelompok.

“Masyarakat harus ramah dengan keberagamaan, siapapun presiden terpilih harus diterima, jangan mau dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok tertentu,” wanti Kiai Mutawakkil.

Keutuhan NKRI, imbuh Kiai Mutawakkil, lebih penting daripada kepentingan kelompok. Ia menilai, kepentingan kelompok inilah yang berpotensi menebar kegaduhan dengan dalih memperjuangkan kepentingan pilpres.

“Jaga NKRI, jaga pancasila. Dengan menjaga pancasila, kita juga akan didoakan oleh para pahlawan bangsa yang didalamnya ada ulama dan auliya’,” pinta Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong ini. (*)

 

Penulis : Moh. Ahsan Faradies
Editor : EfendiMuhammad

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kontestasi Ketua DPC PDIP Pasuruan 2025-2030, 3 Kader Berebut

6 September 2025 - 19:12 WIB

Jelang Konfercab, Nadhliyin Dorong Kiai Romli dan Nun Hafidz Nakhodai NU Kraksaan

3 September 2025 - 11:57 WIB

Festival Da’i Muda LDNU Kraksaan Tuntas, Sukses Cetak 6 Kader Dakwah Terbaik

31 Agustus 2025 - 08:46 WIB

Bersarung dan Berkopiah Merah Putih, Santri Lumajang Upacara Hari Kemerdekaan

17 Agustus 2025 - 12:17 WIB

Dulu Duel saat Pilkada, PDI-P dan Partai Nasdem Kini Dukung Pemerintahan Gus Haris – Ra Fahmi

3 Juli 2025 - 21:34 WIB

Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik

30 Juni 2025 - 15:56 WIB

Pimpin Partai NasDem Kabupaten Probolinggo, Dini Rahmania Siap Maju Pilkada

28 Juni 2025 - 18:50 WIB

Era Baru, Dini Rahmania Nahkodai Nasdem Kabupaten Probolinggo

28 Juni 2025 - 15:04 WIB

Tidak Ada Pemilu, Bawaslu Kota Probolinggo Gandeng Kelompok Cipayung Plus Kerjasama Bidang ini

20 Juni 2025 - 20:30 WIB

Trending di Politik