JOMBANG-PANTURA7.com, Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tinggal menghitung hari, sejumlah kiai pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Jawa Timur pun menyerukan perlunya pemilu yang damai dan kondusif. Salah satunya disampaikan oleh Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang, Dr. KH Ainur Rofiq Al-amin.
“Mari kita ciptakan suasana pemilu 2019 dengan suasana damai. Jangan sampai antar umat pecah. Dan jangan jadikan agama dipolitisir untuk menebar kebencian, sehingga sesama muslim dibuat pecah,” kata kiai Ainur Rofiq, Jum’at (12/4/2019).
Kiai yang pernah menjadi kader (Hizbut Tahrir Indonesia) HTI selama 5 tahun ini juga menyampaikan keprihatinan atas kondisi politik nasional yang saat ini sedang terjadi. Sebab, fitnah dan hoaks seoalah menjadi bumbu utama dalam setiap manuver politik.
“Kami mengajak seluruh warga Indonesia, khususnya warga Jombang agar ikut mencipatakan suasana damai pada pemilu 2019 nanti,” tandas dosen Pasca Sarjana UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Dengan pemilu damai dan demokratis, lanjutnya, maka pemimpin bangsa serta perwakilan rakyat di parlemen dapat dipilih dengan baik tanpa intimidasi. Kiai Ainur Rofiq berharap warga menghadapi suasana ini dengan kepala dingin, pikiran cerdas dan bijak.
“Sebab banyak di media sosial yang sengaja menyebar berita hoaks dengan tujuan untuk menjelekan dan membuat ketidakpercayaan pada pemimpin yang telah terpilih secara demokratis,” ia memaparkan.
Kiai muda yang dikenal produktif menulis artikel di sejumlah media massa nasional ini juga membeberkan bahwa ormas HTI secara resmi memang sudah dibubarkan. Namun, bukan berarti gerakan ormas berfaham radikal tersebut berhenti.
“Organisasi yang mengusung khilafah itu tetap melakukan gerakan bawah tanah dengan memakai ‘baju baru’. Jadi gerakan orang-orang HTI tetap perlu diwaspadai. Karena gerakan mereka ingin mengganti Pancasila dengan khilafah, ini sangat berbahaya,” wantinya. (*)
Penulis : Mohamad Jakfar
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan