PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Keberadaan Saman (39) warga Desa Segaran, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, pasca ditangkap oleh Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Probolinggo sempat membuat keluarga kelabakan. Sebabnya, keluarga tak mengetahui jika Saman dicokok polisi.
Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Riyanto mengatakan, penangkapan pelaku yang saat itu tengah menonton pertandingan tarik tambang di lapangan desa setempat, terjadi Senin (25/3/2019). Ia langsung dibawa ke Mapolres Probolinggo lantaran melakukan perlawanan.
“Sempat berusaha kabur, akhirnya petugas memberikan peringatan berupa tembakan sebanyak tiga kali namun tak dihiraukan. Lalu pelaku ditembak dua kali dan mengenai kaki kanannya,” kata Riyanto, Selasa (2/4/2019).
Pada saat beraksi di rumah milik Kusnadi (40) dan Sifa (35) pasangan suami istri (Pasutri) asal Desa Tambelang, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, lanjut Riyanto, tugas Saman saat itu berperan sebagai pengawas. Sedangkan dua rekannya, menjadi eksekutor pencurian.
“Pelaku (Saman, red) ini bertugas mengawasi situasi di luar rumah. Sedangkan dua pelaku lainnya (Nitro dan Edianto, red) beraksi. Pelaku terakhir ditangkap setelah kami dapat informasi dari dua rekannya yang terlebih dahulu kami amankan,” terangnya.
Saat penangkapan, tambah mantan Kasatreskrim Polres Situbondo ini, pelaku mengakui jika dirinya berperan aktif dalam aksi pencurian sebagaimana yang disampaikan oleh rekan pelaku sebelumnya. Pelaku juga masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) setelah kabur pasca beraksi.
“Saat diperiksa, pernyataan kedua pelaku yang sebelumnya sudah kami amankan juga sama dengan pengakuan langsung dari pelaku. Jadi peran pelaku yakni sebagai pengawas di luar,” ujarnya.
Selain itu, Riyanto menambahkan, karena luka di kaki Saman mengeluarkan banyak darah, penyidik lalu membawa pelaku ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan untuk mendapat perawatan medis.
“Pelaku dibawa ke rumah sakit Waluyo Jati agar dirawat setelah tertembak dua kali di bagian kakinya. Setelah mendapat perawatan medis, kemudian pelaku dibawa ke Mapolres,” ucap Riyanto.
Diketahui sebelumnya, Sabtu (29/3/2019) lalu Sholeha (26) yang merupakan istri pelaku sempat kebingungan mencari suaminya pasca ditangkap oleh Polisi. Ia mencoba untuk mendatangi Polsek Krucil hingga ke Mapolres dan RSUD Waluyo Jati namun juga tidak ditemukan. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan