PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Warga di Kota Probolinggo bisa menikmati jaringan gas (jargas) untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Bahkan dalam realisasinya melebihi target, total 5.025 sambungan, yang terealisasi menjadi 5.088 sambungan.
Dengan kondisi seperti itu, Pemkot Probolinggo pun mengajukan surat permohonan tambahan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Permohonan itu berupa penambahan jargas rumah tangga sebanyak 10.000 sambungan yang rencananya akan dialokasikan ke Kecamatan Kademangan.
Hal itu disampaikan Pemkot Probolinggo saat peresmian jargas di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Selasa (5/3/2019).
Program jargas bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi gas bumi melalui pipa bagi sektor rumah tangga. Lewat dana APBN, pengoperasian dan pengembangan jargas ditugaskan kepada BUMN.
Sementara itu jargas di Kota Probolinggo, secara teknis dilayani oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. Wali Kota Hadi Zainal Abidin mengatakan, pembangunan jargas di Kota Probolinggo saat ini masih menjangkau 40 persen kepala keluarga (KK) di Kota Probolinggo.
“Alhamdulillah pembangunan sambungan ini disambut antuasias oleh masyarakat. Saking antusiasnya sampai ada waiting list sebanyak 800 KK itu pun di Kecamatan Mayangan saja,” katanya.
Pihaknya paham betul jika memasuki bulan Maret pembahasan RAPBN sudah dimulai. “Mudah-mudahan Kota Probolinggo bisa masuk di penganggaran, jadi akan bertambah sambungan jargasnya. Karena secara infrastruktur dan ketersediaan gas, masih mencukupi,” kata wali kota.
Jika harapan Pemkot Probolinggo terwujud, jelas akan meringankan dan mengurangi beban biaya kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. Ada 10 ribu jaringan yang akan dipasang di Kelurahan Sukabumi kemudian bergeser ke wilayah Kecamatan Kademangan.
Diketahui tarif jargas untuk rumah tangga biasa tarifnya hanya Rp 4.250 per meter kubik. Sementara untuk tipe R2 atau home industry, tarifnya menjadi Rp 6.000 per meter kubik. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan