Menu

Mode Gelap
Tiga Tahun Buron, Dua Tersangka Pembunuhan Diringkus Polres Jember Sebulan Lagi Beroperasi, Mensos Gus Ipul Tinjau Kesiapan Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo Dusun Sumberlangsep Lumajang Terisolasi Pasca Banjir Lahar Semeru, Warga Terpaksa Berbelanja di Tengah Sungai Curi iPhone di Jember, Sepasang WNA asal Pakistan Dibekuk Polisi Pencurian Kelapa Berujung Penetapan Tersangka, Oknum LSM di Lumajang Tak Bisa Lagi Kabur dari Hukum Pria di Pasuruan Ditangkap Usai Pertontonkan Alat Kelamin di Instagram Live

Budaya · 2 Mar 2019 01:56 WIB

Umat Hindu Tengger Rayakan Nyepi, Wisata Gunung Bromo Ditutup


					Umat Hindu Tengger Rayakan Nyepi, Wisata Gunung Bromo Ditutup Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kawasan wisata Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, akan ditutup untuk wisatawan pada tanggal 7-8 Maret 2019. Penutupan ini karena Suku Tengger Bromo yang mayoritas menganut agama Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto menjelaskan, penutupan dilakukan selama 24 jam. Dimulai tanggal 7 Maret 2019 pukul 05.00 WIB hingga 8 Maret 2019 pukul 05.00 WIB.

“Selama Hari Raya Nyepi berlangsung, maka akses wisata Bromo akan ditutup selama 24 jam. Penutupan itu untuk mensucikan Alam Bromo, supaya kembali suci,” kata Bambang, Sabtu (2/3/2019).

Suasana rapat koordinasi penutupan wisata Gunung Bromo saat Hari Raya Nyepi nanti. (Foto : Yulius Christian for P7.com)

Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941, jelas Bambang, akan diikuti oleh seluruh Umat Hindu Tengger di 4 wilayah, masing-masing Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Malang dan Pasuruan. “Semua warga Tengger yang beragama Hindu merayakan Nyepi,” ujarnya.

Sementara, Camat Sukapura Yulius Chistian mengatakan, untuk akses via Probolinggo penutupan akan dilakukan mulai jalan raya depan kantor Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Pihaknya, menurut Yulius, sudah melakukan berbagai persiapan dan antisipasi.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Polres Probolinggo, PHDI,  tokoh masyarakat, kades di tengger dan pelaku wisata,” Yulius menjelaskan.

Hasil rapat itu, papar Yulius, disepakati bahwa petugas lintas sektor saling mendukung dan mengamankan kelancaran Hari Raya Nyepi. “Kita juga gencar mensosialisasikan penutupan itu, agar warga khususnya wisatawan tidak terlanjur datang ke Bromo,” pungkasnya. (*)

 

 

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Longsor Kembali di Piket Nol, Akses Malang-Lumajang Macet Total

13 Mei 2025 - 19:44 WIB

Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

13 Mei 2025 - 13:02 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo

12 Mei 2025 - 20:06 WIB

Pariwisata Lumajang Butuh Inklusi Pelaku Lokal, Bukan Sekadar Panggung untuk EO Luar

11 Mei 2025 - 16:10 WIB

Batu Badar Besi Semeru, Ikon Langka dari Lumajang

11 Mei 2025 - 10:26 WIB

Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan

10 Mei 2025 - 06:34 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Jember Relatif Sehat, PHK Massal Berkurang

8 Mei 2025 - 23:01 WIB

Objek Wisata di Lumajang Kurang Prioritaskan Asuransi

6 Mei 2025 - 09:39 WIB

Trending di Wisata