Menu

Mode Gelap
Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan Akhirnya, Polisi Tetapkan Sopir Bus sebagai Tersangka Laka Maut di Jalur Bromo Kasus Suami Tusuk Istri, Pelaku Mengaku Emosi Setelah Dituduh Memberi Uang ke Istri Kedua Kesal Ditanyai Motor yang Digadaikan, Suami di Pasuruan Kalap Tusuk Istri Siasati Balap Liar, Bupati Jember Canangkan Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG Satreskrim Lumajang Ringkus 2 Pelaku Pengeroyokan Sadis di Bayeman

Lingkungan · 2 Mar 2019 08:35 WIB

Hama Ulat Eskrim Menyerang, Warga Banyuanyar Kelabakan


					Hama Ulat Eskrim Menyerang, Warga Banyuanyar Kelabakan Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Keresahan tengah menghantui para petani Sengon di Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Pasalnya  sejak 4 bulan belakangan ini, tanaman pohon warga sekitar diserang hama ulat.

Salah satu pemilik pohon sengon, Mutiman (46) membenarkan adanya hama berupa ulat berbentuk seperti kerucut yang menyerang pohon sengon milik warga. Meski belum merambat ke rumah penduduk, namun hal itu sudah membuat warga kelabakan.

“Bentuknya seperti kerucut, jadi sama orang sini disebut ulat kerucut. Sudah lama hama ini menyerang pohon sengon warga di sekitar sini, bahkan hampir keseluruhan pohon sengon digerayapi ulat,” kata Mutiman, Sabtu (2/3/2019).

Warga Desa Liprak kidul saat membersihkan hama ulat yang menyerang pohon sengonnya. (ist)

Hingga saat ini, lanjut Mutiman, sudah mencapai puluhan hektar ladang sengon yang diserang hama ulat ini. Hal itu membuat para petani sengon harus panen dini karena daunnya rusak pasca dimakan hama yang juga disebut ulat eskrim itu.

“Saya terpaksa panen dini, takut sengon saya mati semua setelah sudah lama diserang oleh hama ini. Ya mau tidak mau harus panen awal meskipun harganya akan turun,” ujarnya menjelaskan.

Ia juga menyebutkan, bahwa hama ulat ini tidak seperti ulat pohon Jati atau di pohon Alpukat. Bedanya kalau ulat pohon jati atau ulat pohon Alpokat hanya datang semusim saja berkembang dari telur hingga menjadi kupu-kupu.

“Setelah jadi kupu-kupu, kan ulat tidak muncul lagi sehingga daun muda bisa berkembang. Tetapi berbeda dengan ulat Eskrim, ulatnya seperti kepompong,  jumlahnya sangat banyak dalam satu pohon, menyebar sangat cepat dari ladang yang satu ke ladang yang lain,” keluh dia.

Keluhan senada juga diungkapkan oleh salah seorang warga lain, Ahmad Ghozali (33). Ia mengaku, sudah puluhan tahun menamam pohon Sengon menjadi mata pencaharian keluarganya. Mulai keperluan dapur, sekolah anak hingga membangun rumah, bahkan juga untuk biaya naik haji.

“Kini para petani hanya pasrah karena petani di sini tidak mempunyai cukup alat untuk menyemprot pestisida ke dahan-dahan pohon sengon yang cukup tinggi,” tutur Ghozali saat ditemui PANTURA7.com.

Ia berharap, pemerintah daerah turun tangan untuk mengatasi membludaknya hama Ulat Eskrim di lingkungan mereka. “Yang kami takutkan, ulat-ulat ini juga menyerang pemukiman warga kami di sini,” tandasnya. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Truk Pecah Ban Tabrak Dua Rumah dan Dua Mobil di Purwosari, Sopir Tewas

22 September 2025 - 15:29 WIB

Perdana ke Jember, Truk Ekspedisi Kecelakaan di Lumajang

22 September 2025 - 13:10 WIB

Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno

20 September 2025 - 21:28 WIB

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

20 September 2025 - 13:28 WIB

Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk

20 September 2025 - 12:49 WIB

Tragis! Emak-emak Terlindas Truk di Jalur Pantura usai Antar Anak Bekerja

20 September 2025 - 11:05 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Diguyur Hujan Dua Hari, Jembatan Penghubung Kecamatan di Lumajang Putus Total

19 September 2025 - 18:26 WIB

Trending di Peristiwa