Menu

Mode Gelap
Pembersihan Material Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Alami Kendala, Tim Ahli Didatangkan Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Kini 37 Orang Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL Ponpes Asy-Syarifiy 01 Tegaskan Tak Lalai, Kasus HCL Disebut Ulah Santri yang Iseng

Regional · 27 Feb 2019 06:19 WIB

Sopir Angkot Aksi, Penumpang Sempat Telantar


					Sopir Angkot Aksi, Penumpang Sempat Telantar Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Aksi “geruduk” yang dilakukan puluhan sopir angkot pada Rabu pagi (27/2/2019) berdampak pada telantarnya para penumpang. Kendati tak sampai sehari, hal ini dikeluhkan para penumpang.

Misnati (46) salah satunya, warga asal Kediri yang menetap di Kota Probolinggo ini mengaku, berjam-jam menanti angkot. Ia yang hendak menunggu angkot dari Jorongan hampir tiga jam tak menemukan transportasi.

“Dari tadi saya menunggu angkot tapi tidak ada . Saya dengar kabar kalau ada demo, pantesan kok sepi tidak angkot sama sekali,” ucapnya.

Ia yang pulang setelah berjualan jamu itu pun harus menggunakan angkutan pedesaan (angdes) atau mobil penumpang umum (MPU) karena tidak ada angkot. Ditanya kenapa tidak menggunakan transportasi online, ia mengaku tak tahu caranya.

“Pakai Colt Bison (MPU, Red.) tadi. Angkot tidak ada, pakai ojek online saya tidak tahu caranya,” tandasnya. Ia pun berharap angkot kembali beroperasi sebagaimana biasanya.

Ketua Asosiasi Sopir Angkot Kota Probolinggo (ASAP), De’er yang dikonfirmasi mengatakan, aksi yang dilakukan puluhan anggotanya tak sampai sehari. Pukul 12.00 mereka kembali beroperasi.

“Kami aksi hanya pagi sampai siang. Siang kami beroperasi lagi. Kalau seharian kasihan juga, kasihan penumpang ya kasihan sopir angkot,” tambahnya.

Diketahui pendapatan sopir angkot anjlok sejak adanya transportasi online. Ansori (51) misalnya, sopir angkot berletter I ini mengaku, pendapatan berkurang sejak ada transportasi online.

“Dulunya bisa sehari Rp 60 ribu, sekarang hanya dapat Rp 20 ribu. Padahal setoran tiap hari Rp 50 ribu. Jadi kadang minus atau kalau tidak ya seharian sampai malam cari penumpang,” ucap Ansori. Ia pun berharap persoalan ini agar segera selesai. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Santri Minum HCL, Kemenag Evaluasi Keselamatan di Ponpes Lumajang

3 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Kapolres Probolinggo Peringatkan Anggotanya; Hindari Gaya Hidup Hedon, Bijak Bermedia Sosial

2 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Trending di Regional