Menu

Mode Gelap
Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan Ada Pengendara Mabuk, Dua Pemotor Adu Banteng di Kota Probolinggo, Satu Tewas Lupa Cabut Kunci Kontak Bikin Karyawan Barbershop di Kota Probolinggo Kehilangan Motor Sport Sebelum Tertangkap, Kawanan Maling Motor di Sentul Probolinggo Incar Tempat ini Gempa di Tiris Probolinggo Terjadi 64 Kali, Rusak 21 Rumah Dua Sekawan Maling Motor di Masjid Sentul Probolinggo Ternyata Spesialis Curanmor

Lingkungan · 21 Feb 2019 08:26 WIB

Pelabuhan Mayangan Bertabur Sampah di HPSN


					Pelabuhan Mayangan Bertabur Sampah di HPSN Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh setiap tanggal 21 Februari, menjadi momentum untuk membersihkan sampah di kawasan Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Aksi bersih-bersih sampah pun dilakukan oleh Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kelas II Tanjung Perak Surabaya bersama KSOP Klas IV Probolinggo. Mengendarai speed boat, aneka sampah organik dan non organik hingga pembalut wanita dibersihkan dari perairan.

Kasubditsarpras Direktorat KPLP Dirjen Perhubungan Laut, F Zulistian menuturkan  aksi bersih-bersih sampah ini merupakan wujud program padat karya pemerintah yang menargetkan zero angka pencemaran laut. Sebab jika dibiarkan, selain menggangu pemandangan juga dapat membahayakan biota laut.

“Bersih-bersih sampah di laut ini merupakan upaya kami menyelamatkan eksosistem laut termasuk biota di dalamnya. Selama ini, sampah plastik mendominasi pencemaran laut,” kata Zulistian, Kamis (21/2/2019).

Pihaknya berharap, menjaga ekosistem laut tidak hanya dibebankan kepada petugas institusi namun juga menjadi tanggung jawab bersama. Masyarakat harus ikut andil menjaga eksositem laut. “Minimal tidak membuang sampah ke laut,” pintanya.

Sementara, Kepala KSOP Klas IV Probolinggo Subuh Fakurrohman menyebut, meningkatnya sampah plastik di laut imbas dari meningkatnya jumlah kapal yang berlalu lalang di pelabuhan. Terutama kapal yang berbobot dibawah 7 GT.

“Jumlah kapal meningkat, sehingga perlu kita lakukan sertifikasi kapal. Yang sudah kita lakukan ada 800 kapal tersertifikasi dari total sekitar 1600 kapal nelayan,” ucap Fakurrohman.

Ia menghimbau kepada nelayan agar segera mengurusi sertifikasi kapal, untuk ketertiban pelayaran, khususnya keselamatan berlayar. “Untuk itu, kami juga berikan buku panduan nelayan dan life jacket untuk keselamatan berlayar dan kelestarian ekosistem laut,” dia memaparkan. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

20 Juli 2025 - 08:22 WIB

Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara, 17-26 Agustus

18 Juli 2025 - 14:12 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Revitalisasi Pasar Besar Pasuruan Tahap II Dimulai Tahun Ini, Anggaran Capai Rp6,4 Miliar

17 Juli 2025 - 15:38 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Era Baru Polres Probolinggo, AKBP M. Wahyudin Latif Geser 10 Kapolsek

16 Juli 2025 - 19:13 WIB

Jatim Sinergi Kelola Pengaduan Publik, Lumajang Siap Tingkatkan Kualitas Tindak Lanjut SP4N-LAPOR

16 Juli 2025 - 16:34 WIB

Dari Hulu ke Hilir: Menyusun Ekosistem Mitigasi di Tengah Perubahan Iklim

16 Juli 2025 - 12:26 WIB

Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak

15 Juli 2025 - 21:03 WIB

Trending di Pemerintahan